Logo

Peran Matthijs de Ligt Makin Penting di Bawah Asuhan Ruben Amorim di Manchester United

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
11 November 20250
Peran Matthijs De Ligt Makin Penting Di Bawah Asuhan Ruben Amorim Di Manchester United

Sumber: Getty Images Sport

Iklan

Matthijs de Ligt terus memperlihatkan performa gemilang sebagai bek andalan Manchester United musim ini. Laga melawan Tottenham Hotspur di Stadion Tottenham Hotspur pada Sabtu (8/11/2025) menjadi bukti nyata perannya yang semakin penting. Saat United tertinggal 1–2 di penghujung laga, bek asal Belanda itu muncul sebagai penyelamat dengan sundulan akurat di menit ke-96, memanfaatkan umpan sudut Bruno Fernandes.

Gol dramatis tersebut memastikan hasil imbang 2–2 dan memperpanjang rekor tak terkalahkan United menjadi lima pertandingan beruntun. De Ligt tampil luar biasa sepanjang 90 menit lebih. Ia tak hanya menjaga kedisiplinan di lini belakang, tetapi juga menunjukkan ketajaman insting menyerang saat dibutuhkan.

Meski terlihat kelelahan, ia tetap berlari maju hingga kotak penalti lawan, memanfaatkan kelengahan Brennan Johnson yang enggan melakukan kontak keras karena sudah mengantongi kartu kuning. Keputusan cepat itu menjadi kunci gol penyeimbang di menit akhir.

Disiplin dan Kepemimpinan di Lini Belakang

Sejak peluit awal, de Ligt menunjukkan kepemimpinan alami di jantung pertahanan. Ditempatkan sebagai bek tengah kanan dalam formasi tiga bek Ruben Amorim, ia berulang kali sukses memotong umpan berbahaya dari lini tengah Tottenham. Salah satu momen penting terjadi di menit ke-20, ketika ia menghentikan pergerakan Richarlison lewat tekel bersih setelah membaca arah bola dari Pape Matar Sarr.

Usai Harry Maguire ditarik keluar karena cedera pada menit ke-72, de Ligt berpindah ke posisi bek tengah utama. Ia menjadi pengarah rekan-rekannya di lini belakang, terutama dalam mengantisipasi tekanan dari Mathys Tel dan Son Heung-min. Meski sempat gagal memblok sepenuhnya tembakan Tel yang menghasilkan gol kedua Tottenham, de Ligt tetap menjaga fokus hingga akhir laga.

Statistik membuktikan kontribusinya: de Ligt menjadi satu-satunya pemain Manchester United yang bermain penuh dalam seluruh laga Liga Inggris musim 2025/2026 dengan total 990 menit melebihi bahkan Bruno Fernandes yang mencatatkan 982 menit. Data sentuhan bola juga menunjukkan area jangkauannya yang sangat luas, dari kotak penalti sendiri hingga mendekati sepertiga lapangan lawan.

Pengalaman dan Peran di Bawah Amorim

Meski baru berusia 26 tahun, de Ligt membawa pengalaman besar di panggung sepak bola Eropa. Ia pernah menjadi kapten Ajax pada usia 18 tahun, memperkuat Juventus dan Bayern Munchen, serta mengoleksi lebih dari 50 caps bersama Timnas Belanda.

Namun menariknya, Ruben Amorim tidak memasukkannya ke dalam kelompok pemain kepemimpinan resmi di United yang diisi oleh Fernandes, Maguire, Lisandro Martínez, Tom Heaton, Diogo Dalot, dan Noussair Mazraoui.

“Semua pemain harus jadi pemimpin dengan caranya sendiri,” ujar Amorim. “De Ligt adalah contoh pemain yang memimpin lewat performa di lapangan. Ia tak banyak bicara, tapi tindakannya berbicara.”

Amorim memuji dedikasi sang bek yang selalu tampil disiplin, agresif, dan cerdas dalam membaca permainan. Pelatih asal Portugal itu menilai kemampuan distribusi bola de Ligt akan semakin terlihat seiring berkembangnya sistem permainan tim.

Cerminan Kondisi Manchester United

Performa de Ligt musim ini menjadi simbol perkembangan Manchester United di bawah Amorim. Setan Merah menunjukkan peningkatan koordinasi pertahanan dan karakter juang yang lebih kuat, meski masih kerap gagal menuntaskan kemenangan di laga tandang.

Hasil imbang melawan Tottenham membuat United tertahan di peringkat empat klasemen sementara, padahal kemenangan bisa membawa mereka naik ke posisi dua. Ruben Amorim sempat frustrasi di pinggir lapangan ketika Mathys Tel menyamakan kedudukan dan Richarlison membawa Spurs berbalik unggul.

Keputusannya menggunakan semua pergantian pemain lebih awal juga menjadi sorotan setelah Benjamin Sesko cedera dan membuat United bermain dengan 10 orang di menit-menit akhir. Namun, karakter juang yang ditunjukkan pemain-pemainnya, termasuk gol heroik de Ligt, menjadi bukti bahwa proyek Amorim sedang berjalan ke arah yang benar.

Iklan
Iklan