Paul Parker Kritik Ruben Amorim: MU Terjebak, Performa Terus Mengecewakan

Iklan

Mantan bek Manchester United, Paul Parker, menyampaikan kritik tajam terhadap pelatih Ruben Amorim yang dinilai gagal mengatasi performa buruk Setan Merah. Tekanan berat terus membayangi Amorim usai kekalahan dari Brentford yang menempatkan MU di posisi ke-14 klasemen Liga Primer.

Situasi makin rumit dengan tersingkirnya MU dari Piala Carabao oleh klub kasta bawah, Grimsby Town, yang menambah deretan hasil mengecewakan musim ini. Parker menilai Amorim belum mampu menemukan solusi untuk membalikkan keadaan.

Amorim Dinilai Tak Mampu Berubah

“Dalam diri Ruben Amorim dan apa yang ia coba lakukan, tidak sekarang, sejujurnya. Ini sudah terlalu lama dan tidak akan berhasil,” kata Parker kepada Tribalfootball.com. Ia menyoroti sikap pelatih yang enggan melakukan perubahan sistem meski performa tim terus menurun.

“Sangat mengecewakan bahwa ia bahkan tidak mau angkat tangan dan berkata… bahkan tidak di depan umum… bahkan untuk keluar dan mengubah sistemnya,” lanjut Parker. Menurutnya, keputusan taktik Amorim justru semakin memperburuk situasi.

“Saya heran dia tidak melakukannya selama pertandingan dan malah menggunakan formasi empat bek saat sedang tertinggal. Anda bisa memasukkan bek lain, tapi ubah saja jadi 4-5-1 dan tetap kompak, bertahan lebih dalam, dan katakan saja kita tidak akan kebobolan dan melakukan serangan balik,” ujar Parker memberikan saran.

Iklan

Start Terburuk MU Sejak 1992

Amorim datang dengan ekspektasi besar setelah rekam jejaknya yang apik bersama Sporting CP. INEOS, pemilik klub, berharap pelatih asal Portugal itu mampu membangkitkan MU dari keterpurukan pasca era Erik ten Hag.

Namun, kenyataannya performa MU semakin tak menentu. Mereka mencatat start terburuk di Liga Primer sejak musim perdananya pada 1992/1993. Lebih mengejutkan, sejak ditangani Amorim pada November lalu, MU belum pernah menang dua kali beruntun di liga.

Tekanan Berat di Tengah Ketidakpastian

Amorim bukan pelatih sembarangan, namun Premier League menuntut adaptasi cepat dan keberanian mengambil keputusan strategis. MU saat ini terjebak di posisi abu-abu: kurang agresif menekan, belum solid bertahan, dan enggan berimprovisasi.

Situasi ini memicu tekanan kian berat bagi Amorim dan manajemen. Jika tidak segera melakukan evaluasi dan perbaikan, proyek besar INEOS sebagai pemilik klub bisa menghadapi jalan buntu.

Setidaknya ada tiga hal mendesak yang harus segera dilakukan Amorim untuk menyelamatkan musim MU. Namun, langkah tersebut bukan hanya soal belanja pemain, melainkan juga perubahan taktik dan mentalitas tim yang harus menjadi prioritas utama.

Iklan