Pangeran Arab Saudi Tawar Rp 195 Triliun untuk Barcelona, Mantan Presiden Sebut Mustahil

Foto: SPA via Arab News
Tawaran fantastis senilai 10 miliar Euro atau setara Rp 195 triliun dari Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, untuk mengakuisisi klub raksasa Spanyol, Barcelona, tampaknya akan bertepuk sebelah tangan. Mantan presiden klub, Joan Gaspart, dengan tegas menyatakan bahwa penjualan klub tidak akan pernah terjadi.
Tawaran Menggiurkan dari PIF
Laporan dari berbagai media Spanyol menyebutkan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman, melalui dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), telah mengajukan proposal akuisisi Barcelona. Dana sebesar 10 miliar Euro ditawarkan, dengan janji untuk melunasi utang klub yang mencapai 2,5 miliar Euro.
Penolakan Tegas dari Mantan Presiden
Namun, Joan Gaspart, yang pernah menjabat sebagai presiden Barcelona, menilai tawaran tersebut tidak akan pernah terwujud. Menurutnya, Barcelona bukanlah sekadar entitas bisnis yang bisa diperjualbelikan.
“Barcelona dimiliki oleh sekitar 150.000 anggota (disebut socios-red), dan menjual klub adalah sesuatu yang tidak akan diterima oleh para pemiliknya,” ujar Gaspart, dilansir dari The Olive Press.
Gaspart menekankan nilai historis dan emosional yang melekat pada Barcelona. Ia menambahkan bahwa klub ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki klub lain di dunia.
“Barcelona memiliki sesuatu yang tidak dimiliki klub lain di dunia. Uang sangat penting, begitu pula gairah, tetapi sentimen para anggota saat ini adalah untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan klub selama 125 tahun,” tegasnya.
Ambisi Jangka Panjang Mohammed bin Salman
Ketertarikan Mohammed bin Salman terhadap Barcelona bukanlah hal baru. Ia dikabarkan telah mengincar klub Catalan tersebut sejak tahun 2023. Sebelumnya, PIF telah berhasil mengakuisisi Newcastle United, yang kemudian mengalami kebangkitan signifikan, meraih trofi Carabao Cup, merekrut pemain berbakat, dan memperbaiki kondisi finansial klub.
Muncul spekulasi bahwa Mohammed bin Salman dan PIF mungkin akan mengincar kepemilikan sebagian klub, dengan fokus pada divisi komersial dan penyuntikan dana untuk pembelian pemain. Keputusan akhir mengenai nasib Barcelona kemungkinan akan terlihat setelah pemilihan presiden baru klub yang dijadwalkan pada Maret 2026.
