Nabil Balqis, 15, Siap Wakili Indonesia di Ajang Miss Teen Global 2026 Malaysia

Iklan

Nabil Balqis Abiyyunaldi, gadis berusia 15 tahun, akan membawa nama Indonesia ke kancah internasional setelah meraih gelar Grand Winner Miss Teen Beauty Indonesia 2025. Prestasi ini secara otomatis menjadikannya wakil Indonesia di ajang Miss Teen Global 2026 yang dijadwalkan berlangsung di Malaysia.

Misi Internasional dan Dukungan Publik

“Dengan rasa syukur, saya berbagi bahwa saya akan mewakili Indonesia di Miss Teen Global 2026 di Malaysia,” ujar Nabil saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, pada Selasa (23/12/2025). Ia kini tengah menjalani persiapan intensif untuk bersaing dengan lebih dari 30 finalis dari berbagai negara.

Ajang Miss Teen Global 2026 dipandang sebagai kesempatan emas bagi Indonesia untuk menorehkan sejarah di panggung global. “Perjalanan ini lebih dari sekadar kompetisi, ini adalah kehormatan dan tanggung jawab untuk membawa suara dan semangat pemuda Indonesia ke panggung internasional,” tutur Nabil.

Nabil Balqis juga memohon dukungan dari masyarakat Indonesia untuk kelancaran persiapannya. “Saya menyerahkan jalan ini ke tangan Tuhan dan berdoa memohon kekuatan, kebijaksanaan, dan rahmat untuk memberikan yang terbaik dan membuat Indonesia bangga,” ungkapnya.

Iklan

Rekam Jejak Prestasi dan Advokasi Sosial

Sebelum terjun ke dunia pageant, Nabil Balqis telah menorehkan berbagai prestasi membanggakan. Gadis kelahiran 11 Desember 2010 ini tercatat pernah meraih Juara 1 Skate Malaysia, Juara 1 Open Platinum IISO 2024, dan Runner Up Puteri Anak Indonesia 2024.

Tak hanya berprestasi di bidang kompetisi, Nabil juga aktif dalam misi sosial. Ia menjadi advokasi untuk program Harmony of Hearts yang berfokus pada kesehatan mental. “Advokasi saya disebut Harmony of Hearts. Ini berfokus pada pemberdayaan pemuda Indonesia dengan menciptakan ruang aman di mana kita dapat mendengarkan, berbagi, dan mendukung kesehatan mental satu sama lain,” jelasnya.

Nabil telah mengimplementasikan advokasinya dengan mengunjungi sekolah dan panti asuhan. “Saya percaya bahwa terkadang bantuan terbesar bukanlah nasihat, melainkan mendengarkan,” pungkasnya.

Iklan