Mikel Merino Jadi Solusi Darurat Arsenal di Lini Depan Saat Viktor Gyokeres Cedera

Sumber: AP Photo/Petr David Josek
Cedera yang menimpa Viktor Gyokeres membuat Arsenal harus kembali berimprovisasi di lini depan. Namun, krisis tersebut justru membuka peluang bagi Mikel Merino untuk unjuk ketajaman sebagai penyerang dadakan. Gelandang asal Spanyol itu tampil luar biasa ketika membawa Arsenal menang 3-0 atas Slavia Praha di laga Liga Champions, Rabu (5/11/2025) dini hari WIB, di Eden Arena, Praha.
Merino mencetak dua gol dalam pertandingan tersebut, sementara satu gol lainnya dicetak oleh Bukayo Saka melalui titik penalti. Kemenangan itu memperpanjang rekor impresif Arsenal di Eropa dengan empat kemenangan beruntun di fase grup serta memperpanjang catatan 10 kemenangan di semua kompetisi.
Cedera Gyokeres dan Keputusan Cepat Arteta
Viktor Gyokeres mengalami cedera otot dalam laga melawan Burnley di Liga Inggris akhir pekan sebelumnya. Ia harus ditarik keluar di babak pertama, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya ketegangan pada otot paha.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, mengaku belum bisa memastikan kapan striker asal Swedia itu kembali merumput.
“Kami masih menunggu hasil tes lanjutan. Situasinya cukup mengkhawatirkan, tapi kami tak ingin terburu-buru,” ujar Arteta.
Absennya Gyokeres menambah panjang daftar cedera Arsenal yang sudah lebih dulu kehilangan Kai Havertz, Gabriel Martinelli, dan Martin Odegaard. Namun Arteta tak perlu cemas karena Merino tampil brilian sebagai pengganti darurat.
“Dia punya mentalitas luar biasa dan selalu siap bermain di mana pun. Dua golnya malam ini menunjukkan profesionalisme dan kualitas luar biasa,” tambah Arteta.
Perjalanan Merino Sebagai Penyerang Darurat
Merino pertama kali dipercaya bermain sebagai penyerang pada Februari lalu, ketika Arsenal mengalahkan Leicester City. Saat itu, ia mencetak dua gol dan membantu tim mengamankan tiga poin penting di Liga Inggris. Sejak saat itu, Arteta kerap menjadikannya opsi alternatif di lini depan ketika striker utama absen.
Musim lalu, Merino menutup kompetisi dengan sembilan gol di semua ajang. Sementara musim ini, ia sudah mencetak tiga gol sebelum laga kontra Slavia Praha, termasuk satu gol penting ke gawang Newcastle United pada 28 September.
Melihat kontribusinya yang stabil, Arteta menilai bahwa Merino bukan sekadar solusi sementara, melainkan bagian penting dari struktur serangan Arsenal.
“Dia punya kemampuan membaca ruang dan finishing yang baik. Saya hanya memintanya bermain lebih dekat ke kotak penalti dan memanfaatkan momentum,” jelas Arteta.
Arsenal Hadapi Krisis Cedera, tapi Tetap Solid
Musim panas lalu, Arsenal menghabiskan lebih dari 250 juta paun untuk memperkuat skuad dengan delapan pemain baru. Namun, badai cedera yang melanda membuat Arteta kembali harus melakukan eksperimen taktis.
Selain Gyokeres, Gabriel Jesus, Noni Madueke, dan Martinelli juga masih dalam tahap pemulihan. Arteta menilai fleksibilitas pemain seperti Merino menjadi kunci agar tim tetap kompetitif.
“Kami harus kreatif. Musim lalu kami sudah mencoba menempatkannya di depan, dan dia menanggapinya dengan sangat baik,” kata Arteta.
Mentalitas Juara
Meski bukan striker alami, Merino menegaskan dirinya siap menjalankan peran apa pun demi tim.
“Saya bukan penyerang murni, tapi saya selalu siap untuk membantu tim mencetak gol. Di Arsenal, mentalitas kami adalah tidak peduli siapa yang cedera, kami tetap berjuang,” ujar Merino.
Selain menjadi andalan di klub, Merino juga tampil impresif di level internasional, membantu Timnas Spanyol menjuarai Euro 2024, termasuk mencetak gol penentu kemenangan atas Jerman di perempat final.
Dengan performanya yang terus menanjak, Mikel Merino kini bukan hanya solusi darurat di lini depan Arsenal, tetapi juga simbol dari mentalitas tangguh dan fleksibilitas tim asuhan Mikel Arteta di tengah badai cedera.
