Mikel Arteta Yakin Granit Xhaka Punya Bakat Jadi Pelatih Hebat di Masa Depan

Sumber: Offside via Getty Images/Jacques Feeney/Offside
Manajer Arsenal, Mikel Arteta, tak ragu memberikan pujian tinggi untuk mantan kaptennya, Granit Xhaka, yang kini memperkuat Sunderland. Menurut Arteta, gelandang asal Swiss itu memiliki karakter, kedisiplinan, dan pemahaman taktik yang luar biasa kualitas penting yang bisa menjadikannya pelatih hebat di masa depan.
Meski begitu, Arteta menegaskan bahwa Xhaka masih memiliki perjalanan panjang sebagai pemain profesional sebelum benar-benar terjun ke dunia kepelatihan. “Saya pikir dia akan menjadi pelatih hebat suatu hari nanti. Tapi untuk sekarang, dia masih menikmati kariernya di lapangan,” ujar Arteta dengan senyum.
Xhaka, yang kini berusia 33 tahun, bergabung dengan Sunderland pada Liga Inggris awal musim panas lalu setelah dua musim gemilang bersama Bayer Leverkusen. Di bawah asuhan pelatih muda Inggris, ia menjadi sosok penting di lini tengah The Black Cats, tampil penuh dalam seluruh pertandingan sejauh musim ini.
Arteta mengaku bahwa melepas Xhaka pada 2023 adalah salah satu keputusan tersulit dalam kariernya sebagai manajer. Namun kini, menjelang pertemuan melawan Sunderland di Stadium of Light akhir pekan ini, ia justru merasa bangga melihat mantan pemainnya terus berkembang.
Langkah Awal Xhaka Menuju Dunia Kepelatihan
Dalam pernyataannya, Arteta juga mengungkapkan bahwa Granit Xhaka sudah menunjukkan minat besar pada dunia kepelatihan sejak masih berseragam Arsenal. Bahkan, pemain asal Swiss itu telah memulai program lisensi kepelatihan di Emirates Stadium.
“Dia sudah mulai mengambil lisensi kepelatihan, bahkan pernah membantu melatih pemain muda seperti Ethan Nwaneri. Itu menunjukkan betapa seriusnya dia terhadap dunia ini,” ungkap Arteta.
Kecerdasan taktik dan kemampuan kepemimpinan Xhaka di ruang ganti disebut Arteta sebagai dua faktor utama yang membuatnya cocok menjadi pelatih. “Dia selalu menjadi pemain yang berani berbicara, punya visi yang jelas tentang bagaimana permainan harus dijalankan. Itu adalah kualitas alami seorang pelatih,” lanjutnya.
Warisan dari Seorang Manajer
Mikel Arteta juga menyoroti pentingnya peran seorang manajer dalam menumbuhkan minat pemain terhadap dunia kepelatihan. Ia menyebut bahwa banyak mantan pemain Arsenal yang kini mulai menapaki jalur serupa, terinspirasi dari filosofi kerja di bawah asuhannya.
“Bagi saya, menjadi manajer bukan hanya soal memenangkan pertandingan. Ini juga tentang membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai kepemimpinan,” jelas Arteta.
Selain Xhaka, Arteta menyebut nama-nama seperti Cedric Soares dan Mohamed Elneny yang juga telah memulai proses mendapatkan lisensi kepelatihan. Ia bahkan menyinggung mantan asistennya, Carlos Cuesta, yang kini sukses menjadi pelatih kepala Parma, serta Jack Wilshere, yang baru saja memulai karier manajerial seniornya bersama Luton Town.
“Melihat mereka melangkah ke dunia kepelatihan adalah hal yang membanggakan. Itu berarti kami telah memberikan sesuatu yang bernilai selama mereka berada di klub ini,” ujar Arteta penuh makna.
Pentingnya Memberi Ruang untuk Berkembang
Arteta menilai bahwa sepak bola modern tak hanya menuntut pemain untuk tampil konsisten di lapangan, tetapi juga mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah pensiun. Memberi kesempatan kepada para pemain untuk memahami sisi lain dari permainan, seperti manajemen dan taktik, menjadi bagian penting dari proses tersebut.
“Saya dulu juga diberi kesempatan untuk berkembang dan memahami lebih dalam tentang permainan ini,” tutur pelatih asal Spanyol itu. “Sekarang giliran mereka. Jika kami bisa membantu memberikan inspirasi atau perspektif baru, maka itu sudah menjadi warisan yang luar biasa.”
Masa Depan Cerah Granit Xhaka
Kini, Granit Xhaka tengah menikmati babak baru dalam kariernya bersama Sunderland. Dengan pengalaman panjang di Arsenal dan Bayer Leverkusen, serta karakter kepemimpinan yang kuat, Xhaka disebut memiliki segala modal untuk sukses di masa depan baik sebagai pemain maupun calon pelatih.
Arteta menutup komentarnya dengan rasa bangga terhadap sosok yang dulu sempat menjadi tulang punggung timnya. “Saya tidak tahu kapan dia akan memutuskan untuk berhenti bermain, tapi satu hal yang pasti Xhaka punya masa depan cerah di dunia kepelatihan,” ujarnya.
