Logo

Mata Anak Kedua Shandy Sjariff Alami Strabismus, Jalani Dua Kali Operasi

Venicka Arlia Putriana
Venicka Arlia Putriana
1 Oktober 20257
Mata Anak Kedua Shandy Sjariff Alami Strabismus, Jalani Dua Kali Operasi

Sumber: Febryantino/detikcom

Iklan

Shandy Sjariff mengungkapkan kisah perjuangan anak keduanya, Mahamisha Putri, yang sejak kecil mengalami kelainan mata bawaan. Kondisi tersebut membuat bola mata Mahamisha tidak sejajar atau dikenal dengan istilah strabismus, yang memerlukan penanganan khusus.

Perjalanan pengobatan Mahamisha pun tak mudah. Dibutuhkan dua kali operasi serta terapi kacamata khusus untuk memperbaiki kondisi matanya yang tidak normal.

Kelainan Mata Sejak Bayi

Shandy bercerita, kelainan pada mata Mahamisha sudah terdeteksi saat anaknya berusia sekitar satu setengah tahun. Namun, pada saat itu belum terlihat jelas perbedaannya. Baru saat Mahamisha berumur tiga hingga empat tahun, kelainan pada bola matanya mulai tampak nyata.

“Jadi dari kecil memang ada kelainan bawaan lahir di mata sebelah kanan. Awalnya istri saya yang mulai menyadari ada yang aneh di matanya. Saya belum melihat perbedaannya, tapi saat usianya 3 sampai 4 tahun, benar-benar terlihat bahwa bola matanya tidak center,” ujar Shandy saat ditemui di Studio Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Rabu (1/10/2025).

Penanganan Strabismus dengan Terapi dan Operasi

Strabismus adalah kondisi di mana bola mata tidak sejajar dan tidak mengarah pada objek yang sama secara bersamaan, sehingga dapat mengganggu penglihatan.

“Kami sudah membawa Mahamisha ke beberapa dokter mata dan semua dokter sepakat ini adalah strabismus yang harus ditindak. Sebelum operasi, Mahamisha menjalani terapi dengan kacamata khusus berupa kaca prisma selama hampir satu tahun. Saat memakai kacamata, posisi bola matanya normal, tapi kalau dilepas kondisinya makin parah. Akhirnya kami putuskan untuk operasi,” terang Shandy.

Kompikasi Pasca Operasi Pertama

Operasi pertama Mahamisha dijalani pada Desember tahun lalu ketika usianya 7 tahun. Namun, kondisi mata bekas operasi mengalami komplikasi berupa munculnya kista di bola mata.

“Satu bulan setelah operasi, muncul seperti gelembung yang makin membesar. Setelah berkonsultasi dengan tiga dokter, diagnosanya sama, itu adalah kista, sesuatu yang sangat jarang terjadi, mungkin hanya 2 atau 3 dari 100 pasien yang mengalaminya. Mahamisha pun harus menjalani operasi kedua untuk mengatasi kista tersebut,” jelas Shandy.

Operasi Kedua dan Harapan Pemulihan

Operasi kedua baru saja dilakukan kemarin saat Mahamisha menginjak usia 8 tahun. Shandy berharap dengan penanganan ini, kondisi mata anaknya akan semakin membaik dan normal.

“Ini bagian dari ikhtiar, doa, dan penyerahan kepada kuasa Allah melalui tangan dokter. Kami hanya bisa berusaha dan berdoa, lalu menerima hasil terbaik yang diberikan oleh-Nya,” tutup Shandy penuh harap.

Iklan
Iklan