Logo

Luis Enrique Puji Ketajaman PSG Usai Bantai Leverkusen

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
22 Oktober 20250
Luis Enrique Puji Ketajaman Psg Usai Bantai Leverkusen

source: media indonesia

Iklan

Paris Saint-Germain tampil menggetarkan saat menekuk Bayer Leverkusen 7-2 di BayArena, Selasa malam. Kemenangan besar itu menegaskan ketajaman lini serang PSG dan mengangkat posisi mereka ke puncak klasemen fase grup Liga Champions.

Pelatih Luis Enrique memuji mentalitas skuad dan menyatakan ambisi klub untuk mengulang sukses musim lalu masih menyala. Laga ini juga mencatat sejarah bagi klub asal Paris tersebut dalam kompetisi Eropa.

Laga Penuh Drama Dan Gol

Pertandingan berjalan liar sejak babak pertama, ditandai dengan banjir gol, dua penalti, dan kartu merah untuk kedua tim. Meski demikian, PSG mampu menunjukkan dominasi, terutama setelah kedua tim sempat bermain dengan sepuluh pemain.

Setelah sempat tertinggal akibat penalti yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1, PSG langsung menggeliat. Menjelang jeda, mereka mencetak tiga gol dalam waktu lima menit, termasuk dua gol cepat dari penyerang muda Désiré Doué.

Respons Luis Enrique

Dalam konferensi pers pasca-pertandingan, Luis Enrique menyoroti ambisi timnya. “Sulit untuk melihat tim yang ingin memenangkan segalanya,” ujarnya. “Kami melakukannya tahun lalu, dan kami akan mencoba melakukannya lagi. Tujuan kami nyata dan mungkin.”

Pelatih Spanyol itu juga mengakui dinamika pertandingan. “Itu adalah pertandingan yang sedikit aneh karena kami kebobolan gol, penalti, dan juga ada pemain yang dikeluarkan,” kata Luis Enrique. “Tetapi saya pikir para pemain bermain dengan sangat baik, dengan ambisi. Sungguh menyenangkan melihat tim ini bermain sepak bola.”

Peran Pemain Kunci

Kemenangan besar ini diperkuat oleh kontribusi beberapa pemain, termasuk kembalinya peraih Ballon d’Or Ousmane Dembélé yang masuk sebagai pemain pengganti dan langsung mencetak gol.

  • Désiré Doué — dua gol cepat menjelang jeda
  • Willian Pacho
  • Khvicha Kvaratskhelia
  • Nuno Mendes
  • Ousmane Dembélé — gol sebagai pengganti
  • Vitinha — gol penutup

Catatan penting lain, kemenangan 7-2 menandai pertama kalinya PSG mencetak tujuh gol dalam pertandingan tandang di kompetisi Eropa. Selain itu, starting XI malam itu tercatat sebagai sebelas pemain inti termuda yang pernah diturunkan PSG di sejarah Liga Champions.

Implikasi Untuk Persaingan

Dengan rekor sempurna—tiga kemenangan dari tiga pertandingan—PSG memperlihatkan kepercayaan diri yang meningkat setelah awal musim yang sempat sulit. Luis Enrique mengakui tantangan tetap besar: “Awal musim ini sangat aneh dan sangat sulit bagi kami. Kami berhasil melewati momen ini,” ujarnya.

Pelatih itu menambahkan bahwa kompetisi akan ketat karena ada beberapa tim dengan level serupa. “Kami memiliki kepercayaan diri dari tahun lalu. Ini akan sulit, karena ada empat atau lima tim dengan level yang sama. Tapi kami sangat menuntut dan kami ingin terus berada di jalur ini,” katanya.

Pesan dari ibu kota Prancis jelas: sang juara menunjukkan kapasitas menyerang yang mengancam di pentas Eropa, sementara target untuk mempertahankan gelar tetap menjadi fokus utama tim.

Iklan
Iklan