Lotus Eletre Siap Meluncur di China 2026: SUV PHEV Kombinasi Performa Gahar dan Efisiensi untuk Pasar Premium
Produsen mobil sport mewah asal Inggris, Lotus, siap memperkenalkan model plug-in hybrid (PHEV) perdananya pada Januari 2026 di pasar Tiongkok. Langkah ini menjadi penanda pergeseran strategis yang signifikan bagi merek yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Geely Holding Group. Keputusan ini diambil di tengah fluktuasi pasar kendaraan listrik global dan penurunan penjualan yang dialami Lotus.
SUV PHEV yang kuat dugaan merupakan varian dari Lotus Eletre ini, akan memulai penjualannya di Tiongkok pada kuartal pertama 2026, sebelum kemudian merambah pasar Eropa pada paruh kedua tahun yang sama. Pergeseran strategi ini menggarisbawahi adaptasi Lotus terhadap dinamika pasar otomotif global yang terus berubah, di mana kendaraan hibrida masih memegang peranan penting dalam menjembatani transisi menuju mobilitas serba listrik.
Pivot Strategis di Tengah Tantangan Pasar

Keputusan Lotus untuk merambah segmen PHEV diungkapkan oleh CEO Qingfeng Feng dalam panggilan pendapatan kuartal ketiga 2025. Pergeseran ini muncul setelah Lotus mencatat penurunan penjualan global sebesar 40% dari Januari hingga September tahun ini, dengan total 4.612 unit terjual. Tiongkok sendiri berkontribusi sebesar 46% dari total penjualan tersebut.
Penurunan penjualan ini dijelaskan sebagai periode transisi yang dipengaruhi oleh dampak tarif, penyesuaian stok, serta dimulainya pengiriman model-model yang ditingkatkan secara bertahap. Feng Qingfeng menegaskan bahwa PHEV yang akan datang ini merupakan tonggak penting dalam strategi perusahaan.
Sumber industri juga menyoroti bahwa permintaan kendaraan listrik (EV) yang masih belum dapat diprediksi, ditambah dengan potensi pajak baru di beberapa pasar seperti Inggris, menjadikan peluncuran PHEV sebagai langkah logis untuk memperluas daya tarik pasar dan mendapatkan keuntungan dari tarif impor yang lebih rendah di Uni Eropa dibandingkan EV murni.
“Pengenalan model hibrida menawarkan lebih banyak pilihan bagi pembeli kendaraan mewah dan akan membantu kami memperluas pasar,” ujar Feng Qingfeng. Strategi ini juga vital bagi Geely untuk semakin mengukuhkan kehadirannya di pasar Barat dan meningkatkan keahlian di segmen kendaraan premium.
Performa dan Inovasi Teknologi

Mobil hybrid perdana Lotus ini diharapkan menawarkan performa yang mengesankan. Sumber-sumber mengindikasikan bahwa kendaraan ini akan memiliki tenaga puncak lebih dari 900 tenaga kuda (939 bhp atau 952 metrik hp), melampaui versi Eletre EV R-series yang bertenaga 905 hp. Model ini juga diperkirakan memiliki jangkauan berkendara gabungan (listrik dan bensin) lebih dari 1.000 kilometer (621 mil).
Sistem arsitektur kelistrikan 900V, sistem stabilisasi aktif 48V, suspensi udara dua ruang (dual-chamber), dan teknologi ‘Dual Hyper Charging’ yang memungkinkan mesin pembakaran internal berfungsi sebagai generator untuk mengisi ulang baterai saat bergerak, juga menjadi fitur yang diantisipasi. Fitur-fitur ini menunjukkan ambisi Lotus untuk tetap berada di garis depan inovasi teknologi, bahkan dalam segmen hibrida.
Lotus Eletre yang sudah ada, sebagai SUV listrik murni, dikenal sebagai ‘Hyper-SUV’ dengan tiga varian: Eletre, Eletre S, dan Eletre R. Varian Eletre dan Eletre S menghasilkan 603 hp, sementara Eletre R sebagai model tercepat menghasilkan 905 hp, mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam 2,95 detik. Semua varian dilengkapi baterai 112 kWh dengan kemampuan pengisian cepat 10-80% dalam 20 menit.
Produksi dan Proyeksi Masa Depan
Produksi Eletre, baik versi EV maupun PHEV yang akan datang, dilakukan di fasilitas Lotus Global Smart Factory di Wuhan, Tiongkok. Pabrik ini, yang mulai beroperasi pada Juli 2022, dirancang untuk kapasitas produksi tahunan 150.000 kendaraan. Meskipun Eletre EV telah menunjukkan kinerja baik di segmen kendaraan listrik premium di Tiongkok, Lotus mengakui bahwa penjualan secara keseluruhan belum memenuhi ekspektasi.
CEO Feng Qingfeng sebelumnya menyatakan bahwa Tiongkok diharapkan menjadi pasar terbesar bagi Lotus, menyumbang 40% dari total penjualan pada tahun 2025. Dengan pengenalan model PHEV, Lotus berharap dapat memperluas daya tariknya dan mencapai target penjualan 150.000 unit pada tahun 2028, sebagai bagian dari strategi ‘Vision 80’ yang bertujuan untuk transisi penuh ke kendaraan listrik pada tahun 2028.
Langkah strategis ini mencerminkan adaptasi Lotus terhadap dinamika pasar otomotif global yang terus berubah. Dengan kombinasi performa tinggi dan efisiensi hibrida, Lotus Eletre PHEV diharapkan dapat menarik segmen pembeli yang lebih luas dan memperkuat posisi merek di pasar kendaraan mewah global.