Liverpool Tegaskan Tak Akan Lepas Mohamed Salah Meski Performa Merosot
Liverpool dikabarkan belum memiliki niat untuk melepas Mohamed Salah meskipun sang bintang asal Mesir tengah mengalami penurunan performa tajam di Liga Inggris musim 2025/2026. Hingga Oktober ini, Salah baru mengoleksi tiga gol dari 11 penampilan di semua ajang angka yang terbilang rendah dibandingkan musim-musim sebelumnya di Anfield.
Penampilan Salah menjadi sorotan setelah laga melawan Manchester United, di mana ia ditarik keluar saat Liverpool tertinggal 1-2. Keputusan tersebut memicu spekulasi bahwa era Salah di Anfield mulai mendekati akhir. Namun laporan Football Insider menegaskan, manajemen klub dan pelatih Arne Slot masih ingin mempertahankannya setidaknya hingga musim ini berakhir.
Menurut sumber internal klub, Liverpool menilai peran Salah tidak hanya diukur dari jumlah gol. Pemain berusia 33 tahun itu masih menjadi sosok penting dalam menjaga moral tim serta membantu proses adaptasi para pemain muda di bawah sistem baru Arne Slot.
Selain itu, Salah baru menandatangani perpanjangan kontrak pada April 2025 yang berlaku hingga 2027. Dengan durasi yang masih panjang, Liverpool tidak memiliki urgensi untuk menjualnya dalam waktu dekat.
Penurunan Performa Salah di Musim Ini
Berdasarkan data dari Fbref, performa Salah menunjukkan penurunan signifikan dibanding musim 2024/25. Rata-rata tembakan per 90 menit kini hanya 1,77 turun drastis dari 3,23 pada musim sebelumnya. Tingkat akurasi tembakan ke gawang juga merosot menjadi 0,63 per 90 menit, sedangkan kreativitasnya dalam menciptakan peluang menurun ke angka 2,65 aksi per 90 menit—terendah sejak ia bergabung dengan Liverpool pada 2017.
Statistik itu menggambarkan perubahan peran Salah dalam sistem permainan baru Arne Slot yang menuntut keseimbangan dan pergerakan kolektif. Meski jumlah gol menurun, kontribusinya dalam menekan lawan, membuka ruang, serta menarik perhatian bek lawan tetap berperan penting dalam pola serangan The Reds.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan
Beberapa faktor diyakini menjadi penyebab menurunnya performa Salah musim ini. Salah satunya adalah absennya sejumlah pemain kunci seperti Diogo Jota dan Trent Alexander-Arnold. Keduanya selama ini berperan besar dalam membantu menciptakan peluang untuk Salah di sisi kanan.
Selain itu, Salah juga mengalami kelelahan akibat jadwal padat, termasuk partisipasinya bersama Mesir di Piala Afrika 2025. Adaptasi terhadap gaya kepelatihan Arne Slot yang berbeda dari era Jürgen Klopp turut menjadi tantangan tersendiri. Slot mengandalkan sistem pressing tinggi dan rotasi cepat yang menuntut pemain untuk bermain lebih fleksibel, bukan hanya berfokus sebagai finisher.
Meski demikian, Slot tetap menegaskan bahwa Salah masih memiliki peran vital di tim. “Kami tahu apa yang bisa ia berikan. Pengalaman dan profesionalismenya masih menjadi teladan di ruang ganti,” ujar pelatih asal Belanda itu kepada Liverpool Echo.
Masa Depan Salah Masih di Anfield
Bagi Liverpool, Salah bukan hanya soal angka gol. Ia adalah simbol dedikasi dan konsistensi dalam satu dekade terakhir. Klub yakin bahwa sang penyerang akan kembali ke performa terbaiknya begitu adaptasi terhadap taktik baru berjalan lebih stabil.
Sementara itu, sumber dari dalam klub menyebut bahwa pembicaraan mengenai masa depan Salah baru akan dilakukan pada akhir musim. Hal ini memberikan waktu bagi sang pemain untuk membuktikan diri bahwa ia masih layak menjadi bagian penting dalam proyek jangka panjang Arne Slot.
Para pendukung Liverpool pun masih menunjukkan dukungan penuh. Banyak yang menilai Salah hanya membutuhkan waktu dan ritme untuk kembali tajam seperti sedia kala.
Dengan semua faktor tersebut, jelas bahwa Liverpool tidak akan terburu-buru mengambil keputusan besar terkait masa depan Salah. Meski grafik performanya menurun, pengaruh dan dedikasinya untuk klub masih menjadi alasan kuat bagi The Reds untuk tetap mempercayainya hingga akhir musim.