Logo

Laporta Ungkap Kisah di Balik Lolosnya Barcelona dari Hukuman Liga Champions

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
22 Oktober 20250
Laporta Ungkap Kisah Di Balik Lolosnya Barcelona Dari Hukuman Liga Champions

Sumber: REUTERS/ALBERT GEA

Iklan

Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengungkap kisah mengejutkan di balik layar yang nyaris membuat klub raksasa Spanyol itu kehilangan tempat di Liga Champions musim ini. Dalam rapat umum anggota klub di Catalunya, Laporta menjelaskan bahwa UEFA sempat berencana menjatuhkan sanksi berat kepada Blaugrana akibat dugaan pelanggaran Financial Fair Play (FFP).

Menurut Laporta, situasi tersebut terjadi setelah Barcelona dua kali berturut-turut gagal memenuhi regulasi pengelolaan keuangan UEFA. Klub bahkan sudah dikenai denda sebesar 15 juta euro atas pelanggaran tersebut.

“Saya bisa katakan, UEFA sempat ingin menjatuhkan sanksi agar kami tidak diizinkan bermain di Liga Champions musim depan,” ujar Laporta di hadapan para anggota klub.

Meski demikian, Laporta menegaskan bahwa dirinya turun tangan langsung melakukan negosiasi dengan otoritas Eropa tersebut. Berkat pendekatan diplomatis dan argumentasi hukum yang kuat, Barcelona akhirnya berhasil menghindari hukuman larangan tampil.

Negosiasi Rahasia di Balik Keputusan UEFA

Laporta mengisahkan bahwa pembicaraan dengan pihak UEFA berlangsung dalam suasana tegang dan penuh tekanan. Negosiasi tersebut dilakukan secara tertutup dan rahasia, karena melibatkan isu sensitif mengenai status finansial Barcelona.

Dalam proses tersebut, Laporta memanfaatkan status hukum unik Barcelona sebagai klub anggota (socios) bukan perusahaan terbatas sebagai dasar argumen utama. Struktur ini membuat Barcelona tidak bisa menambah modal melalui investor eksternal seperti klub-klub lain di Eropa.

“Karena Barcelona bukan perusahaan terbatas dan tidak bisa menambah modal seperti klub lain, kami berhasil meyakinkan UEFA untuk menurunkan denda dari 60 juta menjadi 15 juta euro,” ungkap Laporta.

Menurut Laporta, keputusan UEFA untuk menurunkan hukuman itu adalah hasil kompromi panjang yang disertai pengawasan ketat terhadap kondisi keuangan Barcelona. Ia menegaskan, ancaman larangan tampil di Liga Champions benar-benar nyata, dan klub harus berjuang keras agar tidak kehilangan tempat di kompetisi paling prestisius di Eropa itu.

Economic Levers Jadi Penyelamat Klub

Dalam penjelasannya, Laporta juga menyinggung strategi finansial kontroversial yang dikenal dengan istilah “economic levers” serangkaian langkah kreatif yang telah menjadi penyelamat utama Barcelona dalam dua tahun terakhir.

Levers tersebut memungkinkan klub mendapatkan dana segar dengan menjual sebagian aset, seperti hak siar televisi dan sebagian kepemilikan usaha media, tanpa kehilangan kendali penuh terhadap aset tersebut.

“Secara teknis, leverage bukanlah penambahan modal. Ini hanyalah pemindahan aset untuk jangka waktu tertentu, yang nantinya akan kembali ke klub,” jelas Laporta.

“Mekanisme inilah yang menyelamatkan Barcelona dari krisis dan menjaga agar kami tetap bisa bersaing di Liga Champions.”

Langkah itu membuat Barcelona berhasil menyeimbangkan laporan keuangan dan memenuhi sebagian besar ketentuan FFP. Namun, strategi tersebut juga menuai kritik karena dianggap berisiko tinggi untuk keberlanjutan finansial jangka panjang klub.

Meski begitu, Laporta tetap mempertahankan kebijakan tersebut sebagai solusi paling realistis di tengah tekanan ekonomi yang dihadapi klub.

Fokus Pulihkan Keuangan dan Jaga Kepercayaan UEFA

Laporta menegaskan bahwa manajemen Barcelona kini lebih disiplin dalam mengelola anggaran dan tidak lagi bergantung pada penjualan aset besar. Klub juga mulai berfokus pada peningkatan pendapatan melalui sektor komersial dan akademi pemain muda.

“Kami telah belajar banyak dari masa sulit itu. Sekarang, setiap keputusan finansial harus melalui proses evaluasi ketat,” ujarnya.

Presiden berusia 62 tahun itu juga menegaskan komitmennya untuk menjaga hubungan baik dengan UEFA dan memastikan Barcelona tetap menjadi bagian dari kompetisi elite Eropa di masa mendatang.

“Kami tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama. Kami ingin membangun masa depan klub yang stabil, transparan, dan berkelanjutan,” tegas Laporta.

Keputusan Krusial untuk Masa Depan Barcelona

Kisah di balik penyelamatan Barcelona dari ancaman sanksi UEFA ini menunjukkan betapa rumitnya tantangan finansial yang masih dihadapi klub. Meski berhasil menghindari larangan tampil di Liga Champions, Blaugrana tetap harus berhati-hati dalam setiap langkah keuangan mereka.

Dengan strategi baru dan pengawasan lebih ketat, Laporta berharap Barcelona bisa keluar dari bayang-bayang krisis finansial dan kembali fokus membangun tim kompetitif yang mampu bersaing di Eropa.

“Kami adalah Barcelona, klub dengan sejarah besar. Kami telah melalui masa sulit, tapi semangat kami tidak pernah padam,” pungkas Laporta dengan optimis.

Iklan
Iklan