Kronologi Idrissa Gueye Dikartu Merah setelah Terlibat Cekcok dengan Rekan Satu Tim

Sumber: Instagram/@mufcpedia
Pertandingan antara Manchester United dan Everton di Old Trafford pada Selasa (25/11/2025) dini hari WIB menghasilkan momen kontroversial yang menjadi sorotan publik. Idrissa Gueye, gelandang andalan Everton, harus menerima kartu merah langsung di menit ke-13 setelah terlibat perselisihan tidak terduga dengan rekan setimnya sendiri, Michael Keane.
Kejadian ini menjadi salah satu insiden paling aneh di Liga Inggris musim 20252026. Saat laga masih bertahan imbang 0-0, tensi kedua pemain memuncak secara tiba-tiba. Bruno Fernandes baru saja melepaskan peluang berbahaya ketika kamera menyorot Keane dan Gueye terlibat adu mulut sengit.
Situasi yang awalnya terlihat sebagai ketidaksepahaman kecil berubah menjadi konfrontasi fisik dalam hitungan detik.
Insiden Awal: Cekcok yang Berujung Kekerasan
Michael Keane tampak menjadi pihak pertama yang kehilangan kesabaran. Ia dua kali mendorong Gueye dengan kedua tangannya, mencoba menjauhkan sang gelandang dari area pertahanannya. Namun, respons Gueye justru memperburuk keadaan. Dengan gerakan cepat, ia mengangkat tangan dan menyentuh bagian wajah Keane dalam tindakan yang dianggap sebagai tepisan atau tamparan ringan.
Wasit Tony Harrington, yang berdiri cukup dekat, langsung meniup peluit keras. Jordan Pickford, sebagai kapten di lapangan, berusaha melerai dan menarik keduanya menjauh sebelum situasi semakin memburuk.
Tanpa ragu, Harrington langsung mengeluarkan kartu merah untuk Gueye. Keputusan itu memicu protes singkat dari beberapa pemain Everton, tetapi wasit tetap pada pendiriannya.
VAR Mengonfirmasi Keputusan Wasit
Tak lama setelah insiden, Liga Inggris Match Centre memberikan penjelasan melalui akun resmi mereka. Dalam pernyataannya, VAR telah meninjau ulang rekaman dan menyimpulkan bahwa tindakan Gueye memenuhi kategori violent conduct.
“Serangan tangan ke wajah lawan atau individu lain termasuk rekan setim, tetap dikenakan sanksi kartu merah,” tulis pernyataan resmi tersebut.
Dalam peraturan FIFA, tindakan memukul atau menampar wajah dianggap sebagai kekerasan terlepas dari siapa korbannya, sehingga keputusan wasit pun dinilai sesuai aturan.
Analisis Pengamat dan Mantan Pemain
Insiden itu menuai berbagai pendapat dari para pengamat sepak bola Inggris. Joe Hart, mantan penjaga gawang Manchester City sekaligus komentator BBC Radio 5 Live, menilai ada kemungkinan terjadi masalah yang tidak terlihat kamera sebelum ledakan emosi itu terjadi.
“Keane jelas menghampiri Gueye dengan marah. Itu menunjukkan ada friksi sebelumnya,” ujar Hart. “Wasit langsung mengeluarkan kartu merah, yang menunjukkan ia melihat kontak yang dianggap cukup serius.”
Meski demikian, Hart tetap menilai keputusan itu terlalu cepat diambil tanpa melakukan pendekatan verbal terlebih dahulu.
Namun, berbeda dengan Hart, mantan asisten wasit Liga Inggris, Darren Cann, memberi perspektif tegas. Ia menyatakan keputusan Harrington sudah benar secara hukum pertandingan.
“Wasit berada pada posisi ideal, ia melihat kontak langsung di wajah. Dalam aturan, itu jelas tindakan kekerasan. Tidak ada pengecualian meski lawannya adalah rekan setim sendiri,” kata Cann.
Everton Tetap Menang Meski Bermain dengan 10 Pemain
Ironisnya, meski kehilangan salah satu pemain kunci mereka, Everton justru tampil lebih solid setelah insiden tersebut. Mereka memperketat pertahanan dan mengandalkan serangan balik cepat.
Pada menit ke-29, Kiernan Dewsbury-Hall mencetak gol spektakuler dari luar kotak penalti, membawa Everton unggul 1-0. Manchester United mendominasi jalannya pertandingan, tetapi penampilan luar biasa Jordan Pickford membuat semua peluang mereka dipatahkan.
The Toffees akhirnya sukses mempertahankan keunggulan hingga laga berakhir. Kemenangan itu menjadi salah satu hasil paling dramatis Everton musim ini, sekaligus menutupi kontroversi panas yang melibatkan Gueye.
