Joselu Ungkap Akar Masalah Real Madrid: Perbandingan dengan Era Kejayaan yang Sulit Diulang
Mantan penyerang Real Madrid, Joselu, memberikan analisis mendalam mengenai penurunan performa klub yang ia saksikan dalam dua musim terakhir. Menurutnya, perbandingan yang terus-menerus dengan era kejayaan klub adalah sumber utama tekanan yang dihadapi skuad saat ini.
Perbandingan yang Keliru
Joselu, yang pernah menjadi bagian dari skuad Madrid yang meraih gelar LaLiga dan Liga Champions pada musim 2023/2024, menilai bahwa ekspektasi yang dibebankan kepada tim saat ini tidak realistis. Ia menekankan bahwa musim dominan yang menghasilkan banyak gelar adalah anomali yang sulit diulang oleh tim mana pun, bahkan oleh klub sekaliber Real Madrid, Barcelona, atau Manchester City.
“Kami kekurangan pemain nomor 9, bukan?” ucap Joselu berseloroh kepada AS. “Masalahnya adalah orang-orang membandingkan masa-masa ketika Anda memenangi titel-titel juara dengan masa-masa ketika tidak juara.”
Ia menambahkan, “Kami kalah dua pertandingan di sepanjang musim: satu di LaLiga dan satu di Copa del Rey. Kami memetik enam hasil imbang, dan memenangi pertandingan sisanya. Itu sangat sulit diulangi, tak peduli apapun timnya: Barca terbaik, City terbaik, Madrid terbaik… Menjalani sebuah musim seperti itu ketika Anda memenangi titel-titel juara itu rumit.”
Tekanan dan Ekspektasi Tinggi
Joselu mengakui bahwa tekanan untuk terus meraih gelar di Real Madrid sangatlah besar. Kedatangan pemain bintang seperti Kylian Mbappe, ditambah dengan talenta yang sudah ada seperti Vinicius Junior, Rodrygo, Jude Bellingham, dan Federico Valverde, menciptakan persepsi bahwa tim ini seharusnya tak terkalahkan.
“Tekanan yang mereka dapatkan adalah terus juara. Mereka kemudian membawa masuk Mbappe, striker terbaik di dunia dalam kaitannya dengan gol, Vinicius seorang ikon global, Rodrygo segera kembali ke bentuk terbaik, Bellingham, Fede… Anda bisa melihat nama-nama pemain kami dan Anda bilang, mustahil mereka bisa dikalahkan,” papar Joselu.
Kurangnya Perasaan Mengenakan Seragam Madrid
Lebih lanjut, Joselu menyoroti potensi kurangnya kesadaran di antara pemain baru mengenai signifikansi mengenakan seragam Real Madrid. Ia merasa bahwa intensitas dan rasa memiliki yang ia rasakan bersama pemain senior seperti Nacho, Dani Carvajal, Lucas Vázquez, dan Federico Valverde, serta dedikasi Vinicius Junior, mungkin tidak sepenuhnya dimiliki oleh semua pemain.
“Mungkin ada kekurangan dalam hal daya saing, perasaan itu. Musim kami dulu, tentang 80% pemain benar-benar merasakan apa artinya mengenakan seragam Real Madrid, dan itu melukai mereka; sampai hari ini, aku enggak tahu apakah perasaan itu sudah hilang atau tidak,” ungkap Joselu.
Ia melanjutkan, “Ketika Anda bermain dengan tulus sebagai penggemar sejati Real Madrid, Anda mendapatkan suatu tambahan. Ketika Anda kehilangan sesuatu, Anda harus memiliki perasaan itu. Aku punya dan aku melihat bahwa bahwa Nacho akan berjuang habis-habisan untuk klub, bahwa Carvajal akan berjuang habis-habisan untuk klub bahkan ketika sedang cedera lutut, Lucas Vázquez juga sama, Fede juga sama, Vini memberikan segalanya dan merupakan penggemar berat Real Madrid,” pungkasnya.
Real Madrid sendiri tercatat telah menderita empat kekalahan dalam 24 pertandingan di semua kompetisi musim 2025/2026, dan hanya meraih empat kemenangan dalam 10 pertandingan terakhirnya.