Jose Mourinho Siap Hadapi Reuni Emosional Lawan Chelsea di Liga Champions

Sumber: Carlos Rodrigues/Getty Images
Jose Mourinho menyambut laga reuni melawan Chelsea di Liga Champions dengan penuh percaya diri. Setelah berpisah dari Fenerbahce, pelatih asal Portugal itu kini menukangi Benfica, tempat ia memulai karier manajerial 25 tahun lalu.
Dalam periode singkat bersama Benfica, Mourinho membawa timnya meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang di Liga Portugal. Catatan positif ini memperlihatkan bahwa sang “Special One” masih memegang kualitas tinggi sebagai pelatih elite.
Refleksi 25 Tahun Karier Mourinho
Dalam wawancara dengan UEFA, Mourinho mengenang perjalanan panjangnya di dunia kepelatihan. Ia menyebutkan bahwa meski DNA pelatih tetap sama, dirinya sebagai pribadi banyak berubah. “Mungkin dulu saya lebih memikirkan diri sendiri, sekarang saya lebih altruistik. Saya ada di sepak bola untuk membantu pemain saya,” katanya.
Pengalaman Jadi Kunci Kekuatan Mourinho
Mourinho menegaskan bahwa pengalaman yang ia kumpulkan selama ini membuatnya semakin kuat dan matang. “Saya merasa lebih kuat, saya merasa jauh lebih baik sebagai pelatih,” ujarnya.
Menurut Mourinho, pengalaman membantunya membuat keputusan tepat sebelum dan selama pertandingan. Meski demikian, ia menolak disebut sebagai jenius. “Saya tidak pernah merasa sebagai jenius. Mungkin saya sedikit provokatif, tapi bukan jenius atau iblis,” ujarnya sambil tersenyum.
Perubahan sikap ini juga membuatnya lebih tenang dan fokus pada pengembangan tim daripada hanya mengejar prestasi pribadi.
Reuni Emosional di Stamford Bridge
Mourinho akan kembali ke Stamford Bridge untuk menghadapi mantan klubnya, Chelsea, pada laga Liga Champions pekan ini. Momen ini dipastikan sarat emosi mengingat ia pernah membawa The Blues meraih dua gelar Premier League dalam dua periode berbeda.
Chelsea akan tampil tanpa Cole Palmer yang absen tiga laga akibat cedera pangkal paha. Absennya playmaker ini bisa menjadi peluang bagi Benfica untuk mencuri hasil positif di kandang lawan.
