Logo

Gebrakan Bisnis! PSIS Semarang Resmi Diakuisisi, Sang Pembeli Punya ‘Hubungan Spesial’ dengan Persela

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
19 November 20253
Gebrakan Bisnis Psis Semarang Resmi Diakuisisi Sang Pembeli Punya Hubungan Spesial Dengan Persela

Dok. Foto: instagram.com/psisfcofficial/

Iklan

Kepemilikan mayoritas klub PSIS Semarang berpindah tangan ke Datu Nova Fatmawati, yang menimbulkan kegelisahan di kalangan suporter Persela Lamongan. Peralihan 74,2 persen saham PT Mahesa Jenar Semarang itu memicu spekulasi soal potensi konflik kepentingan karena Datu Nova adalah istri CEO Persela, Fariz Julinar Maurisal.

Suporter khawatir konsentrasi manajemen akan terbagi, terutama saat Persela tengah berjuang di kompetisi dan mengejar tiket promosi. Kekhawatiran lain muncul terkait prinsip fair play apabila kedua klub berkompetisi di kelompok yang sama.

Istri Akuisisi 74,2% Saham PSIS

Informasi akuisisi menyebutkan Datu Nova menguasai 74,2 persen saham PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS. Peralihan kepemilikan ini memancing reaksi cepat dari publik sepak bola, khususnya pendukung Persela yang cemas akan potensi pengaruh dua klub yang berkaitan keluarga.

Respon Fariz Dan Penegasan Komitmen

Fariz menyatakan, “Betul istri saya mengakuisisi saham mayoritas PT Mahesa Jenar Semarang, dan tidak ada dampak sama sekali untuk Persela.” dikutip dari faktualnews.co pada Rabu (19/11/2025).

Dia kembali menegaskan komitmen terhadap Persela lewat akun media sosial. “Selama saya masih dipercaya merawat tim Persela, saya akan jaga dan bertanggung jawab sepenuhnya. Empat tahun saya merawat tim ini, suka duka saya jalani sendirian untuk menjaga Persela Lamongan,” tulis Fariz.

Suporter Khawatir Fokus Terbagi Dan Isu Fair Play

Di antara kekhawatiran suporter ada anggapan bahwa kepemilikan terpusat pada satu keluarga bisa membelah perhatian manajerial. Kekhawatiran itu makin serius karena kedua klub yaitu Persela dan PSIS dikabarkan sama-sama tampil di Championship 2025 dan berada di Grup B.

Isu pengaturan skor pun sempat muncul sebagai bahan perbincangan, terutama bila kedua tim harus saling berhadapan. Fariz menepis anggapan tersebut dan menekankan bahwa dirinya dan istrinya memiliki target serta manajemen terpisah.

“Kita sudah sama-sama mempunyai target tersendiri dan memiliki manajemen masing-masing,” tegas Fariz.

Manajemen Terpisah Untuk Menjaga Independensi

Fariz menegaskan pengelolaan Persela tidak akan tercampur dengan kepengurusan PSIS yang kini dipengaruhi oleh kepemilikan istrinya. Pernyataan itu dimaksudkan untuk meredam kekhawatiran suporters soal integritas kompetisi dan fokus tim.

Pernyataan resmi dari pihak PT Mahesa Jenar Semarang atau Persela terkait detail operasional pasca-akuisisi belum tercantum di laporan ini.

Iklan
Iklan