Logo

Galatasaray Tumbangkan Bodo/Glimt 3-1, Osimhen Ukir Rekor Baru di Liga Champions

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
23 Oktober 20250
Galatasaray Tumbangkan Bodo/Glimt 3-1, Osimhen Ukir Rekor Baru di Liga Champions

Sumber: Hakan Akgun/Anadolu via Getty Images

Iklan

Galatasaray menunjukkan kelasnya di hadapan publik sendiri dengan kemenangan meyakinkan 3-1 atas Bodo/Glimt pada matchday ketiga fase liga Liga Champions 2025/2026, Rabu (22/10/2025) malam WIB. Bermain di RAMS Park, klub asal Turki itu tampil dominan sejak menit awal dan tak memberi ruang bagi wakil Norwegia tersebut untuk berkembang.

Bintang utama kemenangan ini adalah Victor Osimhen, striker asal Nigeria yang kembali menunjukkan ketajamannya dengan dua gol cepat di babak pertama. Sementara satu gol lainnya dicetak Yunus Akgün, sedangkan Andreas Helmersen menjadi satu-satunya pencetak gol untuk tim tamu.

Kemenangan ini membawa Galatasaray mengoleksi enam poin dari tiga laga, sejajar dengan Qarabag FK yang memimpin klasemen sementara grup. Selain itu, Osimhen juga menorehkan rekor pribadi dengan mencetak gol dalam tujuh pertandingan beruntun di kompetisi UEFA, melampaui catatan legendaris Burak Yılmaz dari musim 2012/13.

Osimhen Bawa Galatasaray Unggul Cepat

Laga baru berjalan tiga menit, namun publik RAMS Park sudah bergemuruh. Berawal dari kerja sama apik Kerem Aktürkoğlu dan Dries Mertens di sisi kiri, bola diarahkan ke kotak penalti dan disambut oleh Osimhen dengan penyelesaian instingtif. Gol cepat ini langsung membakar semangat para pemain tuan rumah.

Galatasaray terus tampil agresif dan mendominasi penguasaan bola. Tekanan mereka membuat pertahanan Bodo/Glimt kewalahan. Di menit ke-18, Lucas Torreira hampir menambah keunggulan lewat tembakan jarak jauh yang melenceng tipis dari gawang.

Kegigihan Galatasaray akhirnya kembali membuahkan hasil di menit ke-33. Bek Bodo/Glimt, Fredrik Bjorkan, melakukan kesalahan fatal saat mencoba menghalau bola. Umpan backpass-nya terlalu lemah dan berhasil diserobot oleh Osimhen yang langsung menaklukkan kiper Niklas Gunnarsson. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Galatasaray, dan stadion pun bergemuruh menyanyikan nama sang striker Nigeria.

Babak Kedua: Aksi Akgün Lengkapi Pesta Galatasaray

Usai turun minum, pelatih Okan Buruk tidak menurunkan intensitas serangan. Galatasaray tetap tampil menekan dan mencari gol ketiga. Di sisi lain, Bodo/Glimt mencoba keluar dari tekanan dengan mengandalkan serangan balik cepat melalui Albert Gronbaek dan Amahl Pellegrino, namun keduanya gagal menembus pertahanan kokoh yang dikomandoi oleh Davinson Sánchez dan Abdülkerim Bardakcı.

Menit ke-54, Osimhen nyaris mencetak hat-trick setelah menerima umpan silang dari Mertens, tapi sepakannya dari jarak dekat masih bisa ditepis Gunnarsson. Namun, kegagalan itu tak membuat Galatasaray kehilangan momentum. Enam menit berselang, Yunus Akgün memastikan kemenangan tuan rumah dengan tembakan keras dari luar kotak penalti setelah memanfaatkan bola rebound hasil tendangan Torreira. Skor menjadi 3-0 untuk Galatasaray.

Meski unggul jauh, Galatasaray sempat lengah di menit ke-70. Dari situasi sepak pojok, Andreas Helmersen berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-1 lewat sundulan terarah yang gagal diantisipasi kiper Muslera. Gol ini menjadi satu-satunya hiburan bagi tim tamu yang sepanjang laga kesulitan membangun serangan.

Di sisa waktu, Galatasaray tetap menguasai jalannya pertandingan dan hampir menambah gol lewat peluang Wilfried Zaha dan Barış Alper Yılmaz, namun penyelesaian akhir belum sempurna. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 3-1 tetap bertahan untuk kemenangan tuan rumah.

Rekor Baru Osimhen dan Asa Galatasaray di Eropa

Selain membawa tiga poin penting, kemenangan ini juga mencatatkan sejarah baru bagi Victor Osimhen. Striker berusia 26 tahun itu kini selalu mencetak gol dalam tujuh laga beruntun di ajang UEFA, dengan total sembilan gol. Ia memecahkan rekor lama milik Burak Yılmaz, yang pada musim 2012/13 mencetak gol di enam pertandingan berturut-turut.

Pelatih Okan Buruk memuji performa anak asuhnya, terutama Osimhen. “Dia bukan hanya pencetak gol, tapi juga pemimpin di lapangan. Energinya menular ke semua pemain,” ujar Buruk dalam konferensi pers pascalaga.

Di sisi lain, pelatih Bodo/Glimt Kjetil Knutsen mengakui keunggulan lawan. “Kami mencoba menekan, tapi Galatasaray bermain dengan intensitas luar biasa. Osimhen membuat perbedaan besar,” ujarnya.

Dengan hasil ini, Galatasaray menempati posisi kedua klasemen grup dengan enam poin, hanya kalah selisih gol dari Qarabag. Sementara Bodo/Glimt masih tertahan di dasar klasemen tanpa kemenangan, membuat peluang mereka untuk melaju ke babak berikutnya semakin menipis.

RAMS Park pun bergemuruh malam itu kemenangan 3-1 bukan hanya menegaskan dominasi Galatasaray di kandang, tapi juga menandai bahwa Victor Osimhen kini tengah berada di puncak performanya di Eropa.

Iklan
Iklan