FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026 Usai Protes Besar dari Penggemar Global di Seluruh Dunia

Sumber: Instagram/@fifa
FIFA akhirnya memutuskan untuk memangkas harga sebagian tiket Piala Dunia 2026. Keputusan ini diambil setelah gelombang protes besar-besaran dari para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Dalam sebuah langkah yang jarang terjadi, badan sepak bola dunia itu mengumumkan akan menyediakan tiket seharga USD 60, atau sekitar Rp1 juta, untuk setiap pertandingan. Kategori harga ini dikhususkan bagi pendukung paling loyal dari tim-tim peserta.
Sebelumnya, harga tiket untuk laga final dipatok hingga USD 4.185, atau nyaris Rp70 juta. Keputusan pemangkasan harga ini merupakan koreksi signifikan atas strategi penjualan FIFA yang menuai kritik tajam. Banyak pihak menilai harga tiket yang ditawarkan terlalu mahal dan berpotensi menjauhkan suporter setia dari stadion.
Tiket dengan harga terjangkau ini akan dialokasikan melalui federasi sepak bola nasional masing-masing. Federasi tersebut nantinya bertugas menentukan distribusi tiket kepada penggemar yang secara rutin mengikuti tim mereka, baik di laga kandang maupun tandang.
Skema Tiket Baru dan Kritik yang Belum Mereda
FIFA menamai kategori harga baru ini sebagai Supporter Entry Tier. Kuota tiket dalam kategori ini diperkirakan mencapai 400 hingga 750 lembar per tim di setiap pertandingan.
Kebijakan ini akan berlaku di seluruh 16 kota tuan rumah Piala Dunia 2026 yang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Ini adalah edisi perdana Piala Dunia yang diikuti oleh 48 tim.
Meskipun demikian, kelompok pendukung Football Supporters Europe (FSE) menilai langkah FIFA belum cukup. Mereka menyebut pemangkasan harga ini sebagai taktik untuk meredam kemarahan publik akibat reaksi negatif global.
Menurut FSE, mayoritas penggemar tetap dipaksa membeli tiket dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan turnamen sebelumnya. Mereka bahkan menganggap Piala Dunia 2026 berpotensi menjadi Piala Dunia termahal sepanjang sejarah bagi para penonton.
Pendapatan Fantastis dan Polemik Berlanjut
Piala Dunia 2026 di Amerika Utara akan menjadi edisi terbesar dalam sejarah turnamen, dengan peningkatan jumlah tim peserta dari 32 menjadi 48.
FIFA diperkirakan akan meraup pendapatan setidaknya USD 10 miliar. Angka ini didorong oleh harga tiket yang tinggi, program hospitality di stadion NFL, serta sistem penjualan dan penjualan ulang tiket yang dikelola langsung oleh FIFA.
Meskipun telah menerima lebih dari 20 juta permintaan tiket, kritik dari penggemar, terutama di Eropa, terus bermunculan. Isu harga dinamis, biaya tambahan untuk penjualan ulang, hingga aksesibilitas bagi penyandang disabilitas menjadi sorotan utama.
FIFA bahkan kembali melunak dengan menghapus biaya administrasi pengembalian dana setelah final digelar pada 19 Juli. Tekanan publik ini menunjukkan bahwa kebijakan tiket FIFA belum sepenuhnya diterima oleh basis penggemar global.
Banyak pihak menilai, di tengah ambisi komersial yang besar, FIFA tetap dituntut untuk menjaga aksesibilitas dan komitmennya kepada para pendukung setia sepak bola dunia.
