FIFA Bongkar Skandal Naturalisasi Malaysia, FAM Terancam Sanksi Berat
FIFA telah mengungkap kasus naturalisasi palsu yang melibatkan tujuh pemain Timnas Malaysia. Langkah tegas berupa sanksi sudah dijatuhkan, memunculkan pertanyaan besar: apa langkah selanjutnya bagi Harimau Malaya?
Senin (6/10) malam, FIFA merilis hasil investigasi resmi terkait naturalisasi tersebut. Tujuh pemain yang dimaksud ternyata tidak memiliki darah keturunan Malaysia sesuai klaim sebelumnya.
Tujuh Pemain Terancam Sanksi Larangan Bermain dan Denda
Nama-nama pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
FIFA menjelaskan bahwa Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kakek atau nenek dari para pemain lahir di Malaysia. Namun setelah penyelidikan mendalam, ditemukan bahwa tidak ada satu pun leluhur mereka yang lahir di negara tersebut.
Proses verifikasi dilakukan FIFA dengan memeriksa dokumen catatan sipil di Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda. Semua berkas telah dikonfirmasi keasliannya bersama otoritas resmi di tiap negara, tanpa bukti keterkaitan dengan Malaysia.
Sanksi Berat untuk FAM dan Pemain
Pada 26 September lalu, FIFA lebih dulu menjatuhkan sanksi berupa larangan bermain selama 12 bulan bagi ketujuh pemain di semua level kompetisi, mulai dari klub hingga tim nasional. Selain itu, FAM diwajibkan membayar denda 350 ribu Swiss Franc atau sekitar Rp 7,3 miliar, sementara tiap pemain didenda 2.000 Swiss Franc atau sekitar Rp 41 juta.
Proses Banding dan Imbas ke Pertandingan Kualifikasi
FAM memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan banding ke Komite Banding FIFA, serta lima hari berikutnya untuk menyerahkan dokumen lengkap. Jika banding ditolak, kemungkinan besar FAM akan membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), yang prosesnya diperkirakan berlangsung berbulan-bulan.
Sementara itu, hasil kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027 kini menjadi sorotan. FIFA menyerahkan keputusan ini kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), yang dapat memilih untuk membatalkan hasil pertandingan atau memberi kemenangan walkover 3-0 kepada Vietnam.