FAM Peringatkan Waktu Banding Kasus Naturalisasi Palsu: “Harus Teliti”

Iklan

Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) berencana mengajukan banding atas keputusan FIFA terkait kasus naturalisasi palsu yang menyeret tujuh pemain di Timnas Malaysia. Namun, mantan Sekretaris Jenderal FAM, Mohd Saifuddin Abu Bakar, mengingatkan pentingnya ketelitian terutama dalam hal waktu pengajuan banding agar tidak berujung penolakan.

Kasus ini mencuat setelah FIFA menemukan adanya pemalsuan data kelahiran kakek atau nenek para pemain yang seharusnya menjadi dasar naturalisasi mereka. Ketujuh pemain yang terlibat adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

FIFA Tetapkan Sanksi dan Ungkap Pemalsuan Data

FIFA telah memberikan sanksi berupa denda dan larangan aktivitas sepakbola kepada FAM. Dalam pernyataannya, induk organisasi sepakbola dunia itu juga mengungkap adanya manipulasi data yang dilakukan FAM dalam proses naturalisasi pemain, yang dianggap murni kecurangan.

Dokumen resmi FIFA menunjukkan tidak adanya ikatan darah atau asal-usul pemain dengan Malaysia, yang menjadi syarat utama naturalisasi. Pemalsuan tersebut teridentifikasi melalui data kelahiran kakek dan nenek yang diubah secara tidak sah.

Iklan

Batas Waktu Banding Jadi Sorotan

FAM memiliki waktu tiga hari sejak Senin (6/10) untuk menyatakan sikap apakah akan melanjutkan proses banding atau tidak. Jika memilih banding, mereka harus mengajukan dokumen secara lengkap dalam lima hari berikutnya.

Mohd Saifuddin menekankan agar FAM sangat memperhatikan waktu pengajuan banding, baik berdasarkan waktu Swiss maupun waktu lokal Malaysia. “Bahkan kelewat satu menit saja bisa membuat FIFA menolak banding,” ujarnya kepada Bernama.

“Jadi mereka harus benar-benar teliti,” tambahnya, mengingat kesalahan administratif bisa berakibat fatal bagi kelanjutan proses banding dan reputasi FAM.

Iklan