FAM Ajukan Banding ke CAS Usai Sanksi FIFA Soal Dokumen Palsu Pemain
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak tinggal diam menghadapi sanksi berat dari FIFA terkait skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. Badan sepak bola Malaysia ini secara resmi mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk menentang keputusan Komite Disiplin FIFA.
Langkah hukum ini diambil dengan harapan dapat meluruskan berbagai informasi yang beredar dan membuktikan kebenaran. FAM berpacu dengan waktu untuk melengkapi seluruh berkas pembelaan yang diminta oleh CAS.
Plt Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Hj Mahadi, mengonfirmasi bahwa pernyataan banding awal telah diajukan ke CAS. “FAM ingin memberi tahu perkembangan terkini mengenai proses banding di CAS,” ujar Datuk Wira. “FAM telah mengajukan Pernyataan Banding kepada CAS terkait hukuman FIFA terhadap badan pengurus dan tujuh pemain warisan Harimau Malaya,” tegasnya.
Tenggat Waktu Kritis dari CAS
Tim hukum FAM kini dihadapkan pada tenggat waktu yang ketat dari CAS. Mereka memiliki waktu 10 hari, hingga 18 Desember 2025, untuk menyerahkan pernyataan tertulis yang lengkap. Momen ini menjadi krusial bagi nasib sepak bola Malaysia, di mana kegagalan meyakinkan CAS dapat berujung pada sanksi yang lebih berat.
“CAS menetapkan pengacara FAM memiliki waktu 10 hari hingga 18 Desember 2025,” jelas Datuk Wira. “Mereka harus menyerahkan pernyataan tertulis yang lengkap,” tambahnya.
Janji Transparansi Proses Hukum
FAM berkomitmen penuh untuk menjalani seluruh proses persidangan di CAS secara profesional dan transparan. Pihaknya akan mematuhi setiap prosedur hukum internasional yang berlaku tanpa ada yang ditutup-tutupi.
“FAM menekankan komitmen penuhnya untuk menjalani proses ini secara profesional,” ujar Datuk Wira. “Kami akan transparan dan menghormati semua prosedur hukum yang berlaku,” lanjutnya.
Skandal Dokumen Palsu yang Merusak
Kasus ini berawal dari investigasi mendalam FIFA yang dirilis pada November lalu. Laporan setebal 63 halaman mengungkap adanya praktik pemalsuan akta kelahiran yang digunakan untuk mengklaim garis keturunan Malaysia bagi pemain asing.
Akibat skandal ini, FAM dijatuhi denda sebesar 350.000 franc Swiss. Selain itu, tujuh pemain yang terlibat, termasuk Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, dan Joao Figueiredo, dilarang beraktivitas di dunia sepak bola selama satu tahun.