Eks Striker Timnas Inggris Nilai Alexander Isak Jadi Biang Turunnya Performa Liverpool

Sumber: Getty Images
Ketegangan antara Alexander Isak dan Newcastle United rupanya masih menyisakan efek panjang, bahkan setelah striker asal Swedia itu resmi berseragam Liverpool. Dibeli dengan harga fantastis mencapai £125 juta pada musim panas lalu, Isak kini justru kesulitan tampil maksimal karena kondisi fisiknya belum sepenuhnya pulih.
Drama transfer Isak menjadi salah satu kisah paling mencuri perhatian di bursa transfer musim panas 2025. Pemain berusia 26 tahun itu secara terbuka menuding Newcastle melanggar janji kontraktual dan menolak mengikuti latihan pramusim demi memaksa kepindahannya ke Anfield. Aksi mogok latihan tersebut sempat membuat hubungannya dengan manajemen dan suporter The Magpies memburuk.
Namun, setelah berhasil mendapatkan keinginannya pindah ke Liverpool, Isak kini harus menelan pil pahit. Dari delapan penampilan perdananya bersama The Reds, ia belum menunjukkan performa terbaik dan bahkan absen dalam laga melawan Brentford karena cedera pangkal paha.
Situasi ini menimbulkan anggapan bahwa keputusannya melewatkan latihan pramusim kini menjadi bumerang bagi kariernya.
Chris Sutton: “Apa yang Ditanam, Itu yang Dituai”
Mantan penyerang Premier League, Chris Sutton, turut menyoroti situasi yang menimpa Isak. Dalam kolomnya di BBC Sport, Sutton menilai bahwa sang striker kini sedang menanggung akibat dari keputusan emosionalnya di awal musim.
“Ini adalah contoh klasik dari pepatah ‘apa yang kau tanam, itu yang kau tuai’,” tulis Sutton.
“Sejak awal musim, Isak memang belum terlihat mencapai level kebugaran ideal. Ia tidak membantu dirinya sendiri dengan menolak latihan pramusim di Newcastle demi memaksa transfer ke Liverpool,” tambahnya.
Menurut Sutton, melewatkan periode pramusim membuat Isak kehilangan fondasi penting dalam hal kebugaran dan ritme permainan.
“Ia mendapatkan klub impiannya, tapi sekarang harus membayar mahal karena datang dalam kondisi belum siap. Risiko cedera memang meningkat ketika seorang pemain tak memiliki dasar fisik yang cukup kuat,” jelas mantan pemain Blackburn Rovers itu.
Sutton juga menilai bahwa absennya Isak memberikan efek domino bagi Liverpool. “Dia pemain yang luar biasa, tapi saat ini kurangnya kebugaran jelas mengganggu harmoni lini depan mereka. Liverpool masih mencari bentuk terbaiknya di sektor serangan,” ujarnya.
Ekitike Jadi Pesaing Serius
Ketika Isak masih berjuang memulihkan kondisi, rekrutan anyar lainnya, Hugo Ekitike, justru mencuri perhatian. Striker muda asal Prancis itu tampil mengesankan sejak didatangkan dari Eintracht Frankfurt dengan harga £79 juta.
Dalam 13 pertandingan perdananya, Ekitike sudah mencatatkan enam gol dan satu assist, menjadikannya salah satu pemain paling produktif di awal musim Liverpool. Performa impresif ini menempatkannya sebagai pesaing serius bagi Isak dalam perebutan posisi utama di lini depan.
Padahal, ekspektasi awal publik lebih besar tertuju pada Isak mengingat nilai transfernya yang jauh lebih tinggi. Namun, sejauh ini, pemain asal Swedia itu belum mampu membuktikan diri sebagai pembeda di bawah asuhan Arne Slot.
Arne Slot Akui Isak Datang Belum Bugar
Pelatih Liverpool, Arne Slot, tidak menutup mata terhadap situasi yang dialami oleh Isak. Dalam konferensi pers terbarunya, ia mengakui bahwa sang striker tiba dalam kondisi belum sepenuhnya fit.
“Saat datang ke sini, dia hampir tidak berlatih sama sekali,” ungkap Slot. “Kami mencoba mempersiapkannya dengan program latihan ringan agar bisa beradaptasi dengan ritme pertandingan yang padat di Liverpool. Namun, bermain setiap tiga hari jelas bukan hal mudah bagi pemain yang melewatkan pramusim,” lanjutnya.
Slot menegaskan bahwa staf medis dan tim pelatih kini berfokus untuk mengembalikan kondisi fisik Isak secara bertahap.
“Kami tidak ingin memaksanya terlalu cepat. Dia pemain penting dan punya potensi besar, tapi kami harus sabar menunggu hingga dia benar-benar siap,” ujar pelatih asal Belanda itu.
Tantangan Isak di Anfield
Kehadiran Isak diharapkan bisa memperkuat lini depan Liverpool yang sebelumnya bergantung pada Darwin Núñez dan Mohamed Salah. Namun, cedera dan minimnya kebugaran membuat kontribusinya belum maksimal.
Dengan tekanan besar yang menyertai transfer £125 juta, Isak kini dituntut untuk segera bangkit. Jika ia mampu memulihkan kondisinya dan menemukan kembali ketajaman seperti di Newcastle, peluangnya menjadi sosok kunci di bawah era baru Arne Slot masih terbuka lebar.
Namun untuk saat ini, seperti yang dikatakan Sutton, Isak harus membayar harga dari keputusannya sendiri dan berjuang keras untuk membuktikan bahwa Liverpool tidak salah menginvestasikan dana besar untuknya.
