Eks Kiper Manchester United Puji Senne Lammens, Masih Muda Tapi Punya Kualitas Luar Biasa

Instagram/@senne_lammens
Mantan penjaga gawang Manchester United, Ben Foster, baru-baru ini melontarkan pujian setinggi langit untuk Senne Lammens, menyoroti kualitas istimewa sang kiper muda yang kini menjadi andalan di bawah mistar Setan Merah. Foster secara spesifik terkesan dengan ketenangan dan mentalitas Lammens yang tak tergoyahkan, sebuah atribut langka bagi pemain seusianya yang bermain di klub raksasa.
Lammens, yang baru berusia 23 tahun, berhasil menembus tim utama Manchester United dalam waktu singkat, hanya sekitar satu bulan setelah kedatangannya di Old Trafford. Performa impresifnya ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Foster yang pernah merasakan beratnya ekspektasi di klub sebesar Manchester United.
Kiper Muda Pilihan Amorim
Senne Lammens direkrut Setan Merah pada bursa transfer musim panas lalu dari Royal Antwerp. Kedatangannya menyusul performa yang kurang meyakinkan dari dua kiper sebelumnya, Andre Onana dan Altay Bayindir, yang membuat manajemen klub bergerak cepat mencari solusi.
Di bawah asuhan Ruben Amorim, Lammens dengan cepat beradaptasi dan menjelma menjadi pilihan utama. Ia berhasil mengamankan posisi inti dan kini menjadi sosok krusial yang diandalkan untuk menjaga gawang Manchester United tetap aman. Lammens membuat debutnya pada 4 Oktober 2025, mencatatkan clean sheet pertama tim musim ini dalam kemenangan 2-0 atas Sunderland.
Mentalitas Baja di Bawah Tekanan
Dalam sebuah siniar resmi Manchester United, Ben Foster secara khusus menyoroti kekuatan mental Lammens sebagai atribut paling mengesankan. Menurut Foster, tidak mudah bagi seorang kiper muda untuk bermain di klub sebesar Manchester United, sebuah posisi yang menuntut mental yang sangat kuat untuk bisa mengawal gawang Setan Merah.
“Pertama-tama, saya kagum dengan mentalitas Senne. Dia datang ke klub ini dan ia tidak terlihat takut akan apapun. Saya tidak yakin saya bisa melakukan hal yang sama ketika saya berusia 23 tahun sepertinya,” ungkap Foster.
Jejak Foster di Old Trafford
Foster menambahkan, Manchester United sebagai salah satu klub terbesar di dunia, selalu datang dengan ekspektasi masif bagi setiap pemainnya. Ia mengakui bahwa tidak semua pemain mampu menanggung beban ekspektasi tersebut, dan kemampuan Lammens mengatasinya menjadi poin kekaguman tersendiri bagi Foster.
“Ketika saya berada di United, saya berusia sekitar 23 atau 24 tahun dan saya tidak sanggup menghadapi ekspektasi yang ada, karena saya merasa seluruh dunia mengamati saya dan itu beban yang berat di pundak saya. Itulah mengapa saya benar-benar terkesan kepada Senne,” tutup Foster, merefleksikan pengalamannya sendiri saat membela Setan Merah.
Lammens Buru Clean Sheet Kedua
Setelah lebih dari sebulan mengawal gawang Setan Merah dan tampil dalam enam pertandingan, Lammens sejauh ini baru membukukan satu clean sheet bagi Manchester United.
Kini, ia bertekad untuk kembali menjaga gawangnya tak kebobolan saat Manchester United bertandang ke Selhurst Park menghadapi Crystal Palace pada akhir pekan ini, dalam upaya menambah catatan positifnya bersama klub.
