Eks Bos Al Ahly Luruskan Isu Transfer Mohamed Salah: Itu Hanya Spekulasi

Sumber: X @SalahUpdates
Nama Mohamed Salah kembali menghiasi pemberitaan sepak bola internasional setelah muncul kabar bahwa bintang Liverpool itu mungkin akan kembali ke Mesir untuk bergabung dengan Al Ahly. Isu ini mencuat di tengah performa menurun Salah pada musim 2025/2026.
Pemain berusia 33 tahun itu belum mampu mengulangi penampilan impresif musim lalu, di mana ia mencetak 29 gol dan 18 assist. Dalam sembilan pertandingan awal Liga Inggris musim ini, Salah baru membukukan tiga gol dan dua assist.
Performa Liverpool pun tak kalah mengkhawatirkan. Tim asuhan Arne Slot menelan empat kekalahan beruntun di liga melawan Crystal Palace, Chelsea, Manchester United, dan Brentford, yang membuat posisi mereka di klasemen merosot tajam.
Situasi ini memunculkan spekulasi bahwa Salah mungkin mencari pelabuhan baru di penghujung kariernya. Namun, kabar kepindahan ke Al-Ahly langsung dibantah oleh mantan direktur olahraga klub tersebut, Sayed Abdel Hafeez.
Bantahan Tegas dari Al-Ahly
Menanggapi isu yang beredar, Sayed Abdel Hafeez menegaskan bahwa Al-Ahly tidak pernah melakukan pendekatan resmi terhadap Mohamed Salah maupun Liverpool. Ia menyebut semua rumor yang beredar hanyalah rekayasa media tanpa dasar kuat.
“Mohamed Salah adalah ikon sepak bola Arab yang telah membawa kebanggaan bagi Mesir,” ujar Hafeez dikutip dari Sport Witness.
“Namun, mengaitkan namanya dengan Al-Ahly adalah hal yang tidak benar. Tidak ada pembicaraan apa pun antara kami dan pihak Salah.”
Hafeez juga menambahkan bahwa fokus klub saat ini adalah memperkuat skuad untuk kompetisi domestik dan Liga Champions Afrika, bukan membicarakan transfer sensasional.
“Tidak ada pejabat Al-Ahly yang pernah mendiskusikan hal ini. Semua murni gosip media. Kami menghormati Salah dan berharap yang terbaik untuk kariernya di Eropa,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan bahwa Salah baru memperpanjang kontrak bersama Liverpool hingga 2027, sehingga kepindahan dalam waktu dekat sangat tidak realistis. “Dia baru saja memperbarui kontrak. Dari sisi profesional dan finansial, rumor itu sama sekali tidak masuk akal,” tambahnya.
Kritik dari Legenda Inggris
Sementara rumor transfer dibantah, Salah tetap menjadi sorotan di Inggris. Penurunan performanya dianggap mencerminkan krisis yang tengah melanda Liverpool. Legenda Manchester United, Wayne Rooney, bahkan melontarkan kritik tajam terhadap Salah dan Virgil van Dijk.
“Van Dijk dan Salah seharusnya menjadi pemimpin di ruang ganti. Tapi musim ini, saya tidak melihat mereka mengambil peran itu,” ujar Rooney dalam The Wayne Rooney Podcast di BBC.
“Bahasa tubuh mereka di lapangan terlihat lesu. Ketika pemain top tidak menunjukkan semangat juang, hal itu menular ke seluruh tim.”
Rooney menilai masalah Liverpool bukan hanya soal taktik, melainkan mentalitas tim yang mulai rapuh. “Begitu kebobolan satu gol, mereka tampak kehilangan arah. Itu tanda tim sedang kehilangan kepercayaan diri,” tambahnya.
Liverpool Dalam Tekanan Berat
Tekanan terhadap pelatih Arne Slot semakin besar setelah Liverpool tersingkir dari Carabao Cup usai kalah 0-3 dari Crystal Palace di babak keempat. Dalam laga itu, dua gol dicetak Ismaila Sarr di babak pertama, sementara Yeremy Pino menutup pesta gol Palace dua menit sebelum laga berakhir.
Kekalahan tersebut menjadi pukulan tambahan bagi Liverpool, yang kini tengah berjuang untuk mengembalikan kepercayaan diri jelang laga kontra Aston Villa akhir pekan ini. Slot hanya punya dua hari untuk mempersiapkan skuadnya menghadapi tekanan besar dari para pendukung dan media Inggris.
Bagi Mohamed Salah, laga melawan Aston Villa bisa menjadi momen pembuktian bahwa dirinya belum habis. Sebuah performa gemilang bisa meredam kritik dan menepis rumor transfer yang kini ramai diberitakan.
