Donnarumma Murka Usai Italia Dibantai Norwegia 1-4, Soroti Hilangnya Fokus Total di Babak Kedua

Sumber: Alberto Pizzoli-AFP
Kiper Timnas Italia, Gianluigi Donnarumma, meluapkan kemarahannya setelah Azzurri menelan kekalahan telak 1-4 dari Timnas Norwegia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Bertanding di San Siro, Milan, Italia sebenarnya sempat menunjukkan permainan menjanjikan di babak pertama sebelum semuanya runtuh pada paruh kedua pertandingan.
Italia membuka keunggulan melalui gol Francesco Pio Esposito, memberi harapan besar bagi publik tuan rumah. Namun, konsistensi permainan yang biasanya menjadi senjata Italia justru menghilang saat memasuki babak kedua. Donnarumma, yang hanya bisa melihat gawangnya jebol berulang kali, tidak menutupi rasa frustrasinya terhadap performa tim.
Babak Kedua Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Italia mengalami kejatuhan drastis setelah turun minum. Dalam kurun waktu singkat, Erling Haaland mencetak dua gol cepat hanya dalam dua menit, yang langsung memukul mental para pemain Azzurri.
Tak berhenti di situ, Norwegia kembali menghantam pertahanan Italia melalui Antonio Nusa dan Jorgen Strand Larsen, membuat skor akhir menjadi 4-1 dan meninggalkan luka mendalam bagi skuad Luciano Spalletti.
Bagi Donnarumma, empat gol yang bersarang bukanlah masalah utama. Ia menegaskan bahwa kejatuhan Italia lebih disebabkan oleh hilangnya intensitas, fokus, dan semangat bertarung.
“Kami berhenti bermain di babak kedua. Itu masalah terbesar,” tegasnya, mengungkap kekecewaan setelah timnya tampil jauh berbeda dari babak pertama.
Hanya Konsisten 45 Menit, Bukan 95
Donnarumma menyoroti betapa besar kontras antara performa Italia di dua babak pertandingan tersebut. Menurutnya, Azzurri hanya tampil penuh determinasi selama 45 menit pertama, sementara sisanya mereka kehilangan arah permainan.
Ia menyebut bahwa kebobolan gol ketiga sudah menjadi pukulan cukup berat, namun yang paling menyakitkan adalah melihat timnya kehilangan kontrol permainan secara total.
“Kami harus bermain 95 menit, bukan 45. Itu jelas,” kata Donnarumma.
Sang kiper terlihat geram karena Italia tidak mampu menjaga level permainan sesuai standar yang seharusnya mereka miliki, terutama ketika berhadapan dengan tim sekuat Norwegia yang memanfaatkan setiap kelemahan lawan.
Tidak Bisa Diterima, Italia Harus Bangkit
Lebih jauh, Donnarumma merasa heran dengan mudahnya Italia kehilangan kepercayaan diri. Ia menyebut bahwa kegagalan menjaga fokus dan struktur permainan adalah sesuatu yang tidak dapat diterima, terlebih bagi tim yang memiliki sejarah besar seperti Azzurri.
“Anda tidak bisa hancur begitu saja. Kehilangan kendali, kehilangan keyakinan itu tidak bisa diterima,” ujarnya dengan nada tegas.
Meski demikian, Donnarumma menekankan bahwa tim tidak boleh larut dalam kekecewaan. Italia akan menghadapi babak playoff Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang, dua pertandingan yang sepenuhnya menentukan masa depan mereka di turnamen tersebut.
Tegakkan Kepala dan Rebut Kesempatan Terakhir
Donnarumma mengajak rekan-rekannya untuk kembali menata mental dan menemukan kepercayaan diri sebelum playoff digelar.
“Kami harus mengangkat kepala. Semuanya akan dipertaruhkan pada Maret 2026,” tegasnya, berharap Italia segera bangkit dari kekalahan pahit ini.
Bagi Donnarumma, kekalahan dari Norwegia harus dijadikan pelajaran besar. Jika Italia ingin tetap menjaga tradisi tampil di Piala Dunia, maka konsistensi, fokus, dan mentalitas juara harus kembali muncul pada waktu yang tepat. Dengan dua laga tersisa yang bisa menjadi penentu, Azzurri tidak punya ruang untuk mengulangi kesalahan serupa.
