Chelsea Hajar Barcelona 3-0, Ukir Sejarah Kemenangan Terbesar di Liga Champions

Sumber: X/@ChelseaFC
Chelsea menunjukkan kelasnya di panggung Liga Champions dengan melumat raksasa Spanyol, Barcelona, tiga gol tanpa balas di Stamford Bridge, Rabu (26/11/2025) dini hari WIB. Kemenangan telak 3-0 ini tak hanya krusial untuk perburuan poin, tapi juga mengukir rekor baru sebagai margin gol terbesar The Blues atas Blaugrana sepanjang sejarah pertemuan kedua tim.
Dominasi penuh diperagakan skuad London Biru sejak peluit awal, membuat Barcelona kesulitan mengembangkan permainan. Hasil positif ini sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan Chelsea menjadi enam laga beruntun di seluruh kompetisi, menegaskan status mereka sebagai salah satu kandidat kuat musim ini.
Babak Pertama Penuh Drama dan Gol Bunuh Diri
Tensi pertandingan langsung memanas sejak peluit kick-off dibunyikan. Chelsea sempat mengira telah unggul cepat, namun gol yang tercipta dianulir wasit setelah tinjauan VAR menunjukkan adanya handball. Barcelona tak tinggal diam, nyaris membungkam publik tuan rumah lewat peluang emas Ferran Torres yang gagal dimanfaatkan.
Laga berjalan dengan tempo tinggi, memperlihatkan duel sengit dua tim elit Eropa. Chelsea berupaya mengendalikan ritme pertandingan, sementara Barcelona mengandalkan transisi cepat dan penetrasi berbahaya dari Lamine Yamal yang beberapa kali merepotkan lini belakang tuan rumah.
Asa Chelsea kembali pupus ketika sundulan Enzo Fernández, menyambut umpan tendangan bebas Estêvão, dianulir karena posisi offside. Meski demikian, tekanan konstan dari pasukan London Biru akhirnya berbuah manis. Umpan tarik Marc Cucurella menciptakan kekacauan di jantung pertahanan Barcelona. Bola liar yang gagal diantisipasi Ferran Torres dan Jules Koundé justru berbelok masuk ke gawang sendiri, mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk keunggulan Chelsea.
Drama Kartu Merah Ronald Araujo
Petaka bagi Barcelona datang menjelang turun minum. Bek andalan mereka, Ronald Araújo, harus diusir wasit setelah menerima kartu kuning kedua menyusul tekel keras terhadap Cucurella. Bermain dengan sepuluh pemain sejak menit akhir babak pertama, mau tak mau memaksa skuad asuhan Hansi Flick untuk bermain lebih defensif di paruh kedua.
Estevao dan Delap Pastikan Pesta Gol
Babak kedua dimulai, Chelsea kembali mencetak gol melalui Andrey Santos, namun untuk ketiga kalinya VAR menganulir gol tersebut karena Alejandro Garnacho berada dalam posisi offside. Kendati demikian, dominasi Chelsea tak terbendung. Estevao, bintang muda yang sedang naik daun, menunjukkan magisnya lewat aksi individu menawan sebelum melepaskan tembakan akurat yang tak mampu dihalau kiper lawan, memperlebar keunggulan menjadi 2-0.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, mencoba merespons dengan memasukkan Marcus Rashford dan Raphinha. Namun, pergantian pemain ini tak mampu mengubah alur pertandingan. Chelsea tetap tampil nyaman menguasai bola, mendominasi lini tengah, dan terus menciptakan ancaman serius ke gawang tim tamu.
Pesta gol The Blues akhirnya ditutup oleh Liam Delap. Striker muda ini berhasil mencatatkan gol perdananya di Liga Champions setelah menerima umpan terukur dari Enzo Fernandez dalam skema serangan balik cepat. Delap dengan tenang melepaskan tembakan ke tiang jauh yang tak terjangkau kiper Barcelona, menggenapkan skor menjadi 3-0 dan menyempurnakan malam bagi para penggemar Chelsea.
Implikasi Hasil dan Jalan Terjal Barcelona
Kemenangan telak ini memperkuat rekor impresif Chelsea yang hanya menelan satu kekalahan dalam sepuluh pertemuan terakhir melawan Barcelona. Statistik ini semakin menegaskan posisi mereka sebagai salah satu kandidat serius peraih gelar Liga Champions musim ini. Rentetan kemenangan ini juga memperpanjang catatan tak terkalahkan The Blues menjadi enam laga beruntun di semua kompetisi.
Di sisi lain, kekalahan ini menempatkan Barcelona dalam posisi sulit. Mereka kini harus bersiap menghadapi potensi bermain di babak play-off jika ingin mengamankan tiket ke fase gugur Liga Champions, sebuah skenario yang tentu tidak diinginkan oleh raksasa Catalan tersebut.
