Logo

Akuisisi Batal, Kelanjutan PSIS Semarang Di Ujung Tanduk: Klub Terancam Krisis Keuangan Dan Performa

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
16 November 20252
Batal Wakil Investor Kelanjutan Psis Semarang Di Ujung Tanduk Klub Terancam Krisis Keuangan Dan Performa

Dok. Foto: instagram.com/psisfcofficial/

Iklan

PSIS Semarang menghadapi tekanan ganda: performa yang buruk di lapangan dan kegagalan proses akuisisi saham yang sebelumnya diharapkan menjadi jalan keluar finansial. Klub kini terbenam di dasar klasemen Grup B Liga 2 Championship 2025/2026, sementara rencana masuknya investor batal.

Kegagalan transaksi itu memicu kekhawatiran suporter dan pemangku kepentingan soal keberlanjutan operasional tim. Manajemen menyatakan batalnya proses penjualan merupakan hasil tidak tercapainya kesepakatan material antara pihak penjual dan calon pembeli.

Batalnya Akuisisi Saham Oleh Calon Investor

PT Mahesa Jenas Semarang (PT MJS), entitas pengelola PSIS, mengonfirmasi bahwa negosiasi dengan calon investor—dalam hal ini David Glenn, pemilik Malut United—berakhir tanpa kesepakatan. Joni Kurnianto, juru bicara pemegang saham pengendali PT MJS, menjelaskan penyebabnya terkait aspek material dari transaksi.

“Tidak tercapai titik temu yang memadai pada sejumlah aspek material yang menjadi dasar transaksi penjualan saham tersebut batal,” kata Joni Kurnianto.

Menurut Joni, kedua pihak telah melakukan pembahasan intensif, namun tidak menemukan formulasi yang disepakati bersama. Oleh karena itu, proses penjajakan resmi dihentikan dengan tetap memberi apresiasi atas hubungan profesional dengan calon investor.

Joni juga menegaskan komitmen PT MJS untuk menjaga stabilitas klub. Manajemen menyatakan akan melanjutkan program pembenahan internal dan berupaya memastikan PSIS dapat menjalani kompetisi secara optimal pada sisa musim berjalan.

Performa Tim dan Ancaman Degradasi

Di lapangan, PSIS belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Hingga paruh musim, tim mengoleksi 4 poin dari 10 pertandingan di Grup B Liga 2 Championship 2025/2026 dan masih menghuni dasar klasemen.

Kondisi ini menambah tekanan pada manajemen yang harus mengamankan kelanjutan operasional tanpa kepastian investor baru. Beberapa hasil pertandingan yang terlapor turut menggambarkan rentetan kesulitan PSIS dalam beberapa kompetisi terakhir.

  • Malut United dilaporkan mengalahkan PSIS pada laga Liga 1 di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate.
  • Laporan lain menyebutkan adanya kekalahan telak dari Persiku Kudus pada lanjutan Liga 2 Championship 2025/2026 Grup B di Stadion Wergu Wetan, Kudus.
  • Catatan pertandingan sebelumnya juga memuat kekalahan dan hasil imbang yang berdampak pada penurunan posisi klasemen.

Reaksi Suporter

Kekecewaan suporter muncul setelah pengumuman batalnya transaksi. Lutfi Alfarizi, humas Suporter Semarang Extreme (Snex), menyatakan kekecewaannya karena awalnya ada optimisme terhadap proses pembelian saham itu.

“Jujur kami kecewa, meskipun awalnya cukup respek dan optimis terhadap proses pembelian saham tersebut,” kata Lutfi Alfarizi dikutip dari mediaindonesia.com pada Minggu (16/11/2025). Ia menyebut pengurus Snex akan menggelar rapat kerja untuk menentukan langkah selanjutnya.

Kelompok suporter lain, Panser Biru Kepareng, juga menilai bahwa batalnya akuisisi menurunkan optimisme terhadap perbaikan performa tim. Mereka menyoroti perlunya langkah cepat untuk memperbaiki kondisi klub.

Langkah Manajemen Menyusul Pembatalan

Menanggapi situasi, manajemen PT MJS menyatakan fokus pada pembenahan internal dan memastikan kelangsungan kompetisi. Keputusan menghentikan penjajakan investasi dinyatakan sebagai upaya mengutamakan kepentingan klub dan pemangku kepentingan.

Joni menyampaikan penghargaan atas proses negosiasi yang berjalan secara profesional, sekaligus menegaskan kembali komitmen menjaga stabilitas PSIS sambil mencari opsi lain untuk keberlanjutan klub.

Iklan
Iklan