Arsenal Jadi Kandidat Terkuat untuk Mengangkat Trofi Liga Champions 2025/2026

Iklan

Arsenal kembali menunjukkan tajinya di Liga Champions 2025/2026 setelah menundukkan Atletico Madrid dengan skor telak 4-0 di Emirates Stadium, Rabu (22/10/2025) waktu setempat. Kemenangan ini sekaligus menegaskan status The Gunners sebagai salah satu tim paling berbahaya di Eropa musim ini.

Tuan rumah sempat kesulitan di babak pertama, tetapi bangkit di paruh kedua dengan dominasi penuh. Gabriel Magalhaes membuka keunggulan pada menit ke-57, diikuti gol Gabriel Martinelli tujuh menit kemudian. Viktor Gyokeres kemudian mencetak dua gol cepat pada menit ke-67 dan 70, memastikan kemenangan 4-0 tanpa balas.

Arsenal Jadi Favorit Juara Liga Champions

Menurut data terbaru dari Opta, Arsenal kini menjadi favorit utama untuk menjuarai Liga Champions musim ini dengan peluang mencapai 21,1 persen, tertinggi di antara semua kontestan. Di bawah mereka, PSG memiliki peluang 14 persen, diikuti Liverpool (12,3 persen), Manchester City (12,1 persen), dan Bayern Munchen (9,3 persen).

Performa sempurna Arsenal sejauh ini menjadi indikator kuat. Tidak hanya menang, tetapi mereka melakukannya dengan cara meyakinkan skor besar dan pertahanan solid menjadi kombinasi yang jarang dimiliki tim lain musim ini. Dengan momentum ini, Arsenal bukan lagi kuda hitam, tetapi calon kuat penguasa Eropa.

Tembok Kokoh di Lini Pertahanan

Keberhasilan Arsenal menjaga gawang tetap steril menjadi salah satu kunci. Hingga matchday ketiga, mereka menjadi salah satu dari dua tim bersama Inter Milan yang belum kebobolan satu gol pun. Kombinasi William Saliba dan Gabriel Magalhaes di jantung pertahanan terbukti sulit ditembus, didukung Riccardo Calafiori dan Jurrien Timber.

Iklan

Kestabilan ini tidak hanya bergantung pada individu, tetapi juga kerja kolektif yang disiplin. Pertahanan kokoh memungkinkan Arsenal membangun serangan lebih percaya diri dan mendominasi jalannya pertandingan.

Senjata Rahasia Arsenal: Bola Mati

Kekuatan Arsenal tidak hanya terletak pada permainan terbuka, tetapi juga situasi bola mati. Dalam kemenangan atas Atletico Madrid, dua dari empat gol lahir dari skema tendangan bebas dan sepak pojok. Gabriel Magalhaes membuka skor lewat sundulan dari tendangan bebas, sementara Viktor Gyokeres menambah gol ketiga melalui sepak pojok.

Pelatih Atletico, Diego Simeone, memuji efektivitas Arsenal dalam situasi bola mati. “Mereka bekerja dengan sangat hati-hati. Jumlah gol yang dicetak seperti ini tidak biasa,” ujarnya. Hingga kini, Arsenal telah mencetak 12 gol dari situasi bola mati di semua kompetisi musim ini, menunjukkan konsistensi dan persiapan matang.

Kedalaman Skuad Jadi Modal Penting

Selain performa di lapangan, kedalaman skuad menjadi faktor penting. Mikel Arteta memiliki dua pemain berkualitas di hampir setiap posisi. Di lini depan, Saka, Martinelli, Trossard, dan Gyokeres memberikan variasi serangan, dengan Madueke, Eze, dan Max Dowman sebagai pelapis.

Di lini tengah, kreativitas dan kekuatan fisik dijaga oleh Martin Odegaard, Declan Rice, dan Martin Zubimendi, dengan pelapis Mikel Merino dan Christian Norgaard. Pertahanan pun solid berkat rotasi antara Ben White, Cristhian Mosquera, Myles Lewis-Skelly, hingga Piero Hincapie. Posisi penjaga gawang juga punya dua opsi kuat: David Raya dan Kepa.

Dengan kedalaman seperti ini, Arsenal dapat menjaga intensitas tinggi sepanjang musim tanpa khawatir cedera atau kelelahan mengganggu stabilitas. Modal ini membuat mereka bukan hanya tampil dominan di fase awal, tetapi juga berpotensi melangkah jauh hingga final Liga Champions.

Iklan