Alex Marquez: Untuk Pertama Kali, Saya Tak Rayakan Gelar Juara Marc Marquez
Marc Marquez kembali menunjukkan dominasinya di MotoGP dengan merebut gelar juara dunia musim ini. Biasanya, momen bersejarah tersebut dirayakan bersama keluarga, khususnya sang adik, Alex Marquez, yang selalu setia menemani setiap pesta juara.
Namun, kali ini berbeda. Untuk pertama kalinya, Alex memilih absen dari perayaan keberhasilan Marc. Bukan karena hubungan keduanya renggang, melainkan karena fokus Alex tengah tertuju pada target pribadinya untuk mengamankan posisi runner-up MotoGP musim ini.
Fokus Mengejar Posisi Runner-up
Dengan sisa lima balapan, Alex masih membidik posisi kedua klasemen MotoGP. Saat ini, pembalap Gresini Ducati tersebut unggul 66 poin dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia. Sementara itu, total 185 poin masih diperebutkan hingga akhir musim.
Meski memiliki keunggulan yang cukup signifikan, Alex tetap menahan diri agar tidak jemawa. “Selama masih ada kemungkinan secara matematis, semuanya bisa terjadi. Kami harus tetap fokus. Di MotoGP, kehilangan satu hari saja bisa membuat sulit untuk mengejar kembali. Jadi, kami harus terus menyerang dan mengumpulkan poin sebanyak mungkin,” ujarnya.
Alex juga mengakui persaingan tak akan mudah karena Bagnaia dan tim pabrikan selalu tampil konsisten. Hal itu justru menjadi motivasi tambahan agar timnya terus meningkatkan performa di setiap balapan.
Perayaan Juara Ditunda
Biasanya, setiap Marc mengunci gelar juara dunia, Alex selalu hadir di sisi kakak untuk merayakan kebahagiaan tersebut. Namun, musim ini menjadi pengalaman baru bagi keduanya.
“Dia sempat menelepon saya, tetapi saat itu saya sedang santai makan malam. Saya hanya ingin beristirahat. Saya bilang padanya, misinya sudah selesai, tapi misi saya belum. Nanti jika misi saya tercapai, baru kami rayakan bersama. Itu pasti akan terasa lebih istimewa,” kata Alex.
Situasi Baru dalam Keluarga Marquez
Alex menambahkan bahwa situasi kali ini berbeda karena untuk pertama kalinya Marc meraih gelar dunia saat dirinya juga masih bersaing di kelas MotoGP.
Prioritas pun bergeser; ia tak hanya menjadi adik yang mendukung, tetapi juga rival yang tengah berjuang menuntaskan ambisi pribadi.