DM – Selama PPDB 2023/2024 dibuka, hanya ada 19 siswa baru yang mendaftar dan masuk untuk belajar di SMA Negeri 3 Tanjungpinang.
Kondisi ini disebabkan adanya sistem zonasi. Lalu ditambah lagi dengan adanya isu beredar, yang menyebutkan sekolah tersebut akan tutup dan pindah lokasi.
Pelaksana Tugas (Plt), Kepala SMA N 3 Tanjungpinang, Sri Haryanti mengatakan PPDB tahun ini pihaknya membuka 6 rombel, dengan diisi 36 murid per rombelnya.
Namun setelah PPDB usai dibuka, hanya ada 19 murid yang resmi masuk ke SMA 3 Tanjungpinang. Sementara yang mendaftar melalui sistem, sempat berjumlah 103 murid.
“Nyatanya yang daftar ke kita hanya 19 orang itu,” ujar Sri, Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, sepinya pendaftar di sekolah tersebut, lantaran banyak orang tua yang masih ingin menyekolahkan anaknya di sekolah favorit.
Selain itu, terdapat isu yang tidak mengenakan tentang SMA Negeri 3 Tanjungpinang. Seperti, isu sekolah tersebut akan pindah lokasi, bahkan akan ditutup.
“Isu itu tidak benar, dan sudah banyak dengar diluar. Jadi ini dapat menimbulkan efek buruk bagi sekolah kita,” ungkapnya.
Untuk menarik murid baru, kata Sri pihaknya sempat membuat program baru. Yaitu, gratis biaya SPP selamat satu tahun, dan gratis pakaian OSIS untuk 25 putra dan putri yang mendaftar pertama.
Namun, program ini belum cukup untuk menarik minat para anak untuk mendaftar di SMA 3 Tanjungpinang. Saat ini, murid di SMA 3 berjumlah sekitar 125 orang.
“Ruang kelas kita ada 18, dan yang terisi cuma 5 kelas. Sisanya kosong, karena kurangnya murid baru. Sementara guru ada 23 orang baik ASN dan non ASN,” sebutnya.
Dia berharap, Dinas terkait dapat mengevaluasi sistem zonasi. Sebab, sistem ini tidak sesuai dengan harapan sejumlah sekolah, termasuk SMA N 3 Tanjungpinang.
“Agar guru-guru disini tetap mengajar dengan aman dan baik. Sistem zonasi juga tidak sesuai dengan harapan,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Redaksi
Discussion about this post