DM, Blitar – Bupati Blitar Rini Syarifah memberikan apresiasi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang terus berbenah dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Terbaru rumah sakit ini akan menghadirkan gedung intensive care unit (ICU) baru tiga lantai, yang diharapkan bisa menampung lebih banyak pasien yang memerlukan perawatan intensif dari paramedis.
Ya, pada Senin (5/6/2023) pembangunan gedung baru ICU ini dilakukan peletakan batu pertama. Ditargetkan pembangunan gedung bakal selesai di akhir tahun, dan segera difungsikan untuk pelayanan.
“ICU ini direncanakan 3 lantai dengan 30 tempat tidur, mudah-mudahan sarana ini bisa membantu masyarakat Kabupaten Blitar supaya lebih cepat mendapatkan penanganan kegawatdaruratan. Sehingga bisa mengurangi angkat kematian termasuk ibu dan anak dan penyakit kronis lainnya,” ujar Bupati Blitar Rini Syarifah usai memimpin peletakan batu pertama ICU RSUD Ngudi Waluyo Wlingi.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan bahwa dirinya menaruh perhatian pada pemenuhan kesehatan masyarakat. Sedang RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sebagai rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Blitar dia dorong untuk terus berinovasi mengingatkan pelayanannya.
Mak Rini, sapaan akrab Bupati Rini mengungkapkan bahwa sejak dirinya dilantik terhitung ada 3 pembangunan fasilitas di RSUD Ngudi Waliyo Wlingi. Pertama pembangunan perawatan anak 4 lantai, lalu pembangunan pemulasaraan jenazah, dan yang ketiga pembangunan ICU yang dimulai tahun ini.
“Selain peningkatan sarana, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi yang terbaru dalam pelayanannya mewajibkan menggunakan basa Jawa Kromo Inggil. Ini menjadi suatu yang bagus, supaya pelayanan lebih humanis dan familier sehingga masyarakat tidak segan berobat disini. Kultur budaya Kabupaten Blitar dikenal halus, maka keramahan tenaga medis dalam bertutur kata menjadi suatu yang penting,” kata Mak Rini.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami mengatakan keberadaan ICU sangat penting untuk penanganan kegawatdaruratan. Pasien yang mendapatkan penanganan cepat dari ICU akan berkurang tingkat fatalitas atau kematian akibat suatu penyakit.
“Masyarakat bisa dengan mudah dan cepat yang ketika mengalami kegawatdarutanan seperti ibu dan bayi yang baru dilahirkan, kanker, jantung, dan stroke,” ujarnya.
Woro sapaan akrab Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi menjabarkan, pembangunan ICU menggunakan BLUD sebesar 27 Miliar. Ditargetkan selesai pada 28 Desember, yang kemudian pada tahun 2024, gedung ICU baru bisa diresmikan.
“Mari kita sama-sama mengawal pembangunan ini supaya selesai tepat waktu. Setelah diresmikan, baru kita fungsikan ICU ini untuk pelayanan,” ujarnya.
Setelah gedung baru jadi, peralatan yang ada di gedung lama akan diboyong di gedung baru. Juga ada nantinya penambahan peralatan baru untuk menyokong jumlah ruang icu yang semakin banyak yang nantinya akan berjumlah 30 ruang.
“Masyarakat diharapkan jangan enggan untuk datang ke rumah sakit. Sebelum sakit atau sudah sakit kita siap memberi pelayanan, dan tidak perlu jauh-jauh ke luar kota karena di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sudah tergolong lengkap sarana prasarannya, karena kita juga telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan Kementerian Kesehatan,” tandasnya.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post