
DM – Komisaris PT Nano Logistik, Mulyadi Tan alias Ahi kembali diperiksa untuk yang kedua kalinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (6/9/2021) siang.
Sebelumnya Mulyadi Tan juga diperiksa oleh Komisi Anti Rasuah di Kantor KPK Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/6/2021) lalu, saat itu ia diperiksa sebagai Komisaris PT Bintan Erlangga Eka Raharja,
Ahi diperiksa terkait kasus Tindak Pidana Korupsi (TPK) pengaturan barang Kena Cukai Dalam Pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018 yang menyeret Bupati Bintan non aktif, Apri Sujadi.
Ahi, mengaku bahwa dirinya menjalani pemeriksaan dari pukul 13.00 WIB hingga 15.30 WIB. Kata Ahi, dirinya diperiksa berkaitan dalam kasus yang saat ini menjerat Apri Sujadi.
“Terkait dengan kasus pak Apri soal kuota rokok. Tapi kita tidak menjual rokok, namun Minuman Beralkhol (Micol). Kita dapat kuota sebanyak 100 lebih kotak saja,” ujar Mulyadi Tan di Mapolres Tanjungpinang.
Dirinya menerangkan, sebagai penjual, Mulyadi Tan selalu mengikuti praturan yang ada. Seperti mendistributor dengan harga jual yang normal, dan tidak melebihi kuota.
Ahi juga mengatakan, dirinya sudah diperiksa KPK sebanyak dua kali. Bahkan, kata dia pertanyaan yang dilontarkan KPK hampir sama dengan pemeriksaan sebelumnya.
“Pertama di Gedung Putih Jakarta, pertanyaannya sama, cuma ada tambahan sedikit dari BPKP,” tutupnya.
Diketahui, Bupati Bintan non aktif, Apri Sujadi sudah ditetapkan tersangka oleh KPK bersamaan dengan Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bintan, M Saleh Umar.
Dalam kasus TPK KPBPB wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018 itu, Apri Sujadi dan M Saleh telah membuat rugi negara, mencapai Rp 250 Miliar. Saat ini, kedua tersangka itu sudah menjalani masa tahanan.
Apri Sujadi ditahan di Rutan Gedung Merah Putih, sedangkan M Saleh ditahan di Rutan pada Kavling C1 Gedung ACLC.
Hingga kini, penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mapolres Tanjungpinang.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post