
DM – Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus mendalami, terkait Tindak Pidana Korupsi (TPK) pengaturan barang Kena Cukai Dalam Pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018.
Salah seorang pihak swasta, atas nama Budianto mengaku dirinya diminta menjelaskan soal pengajuan kuota rokok ke pihak terkait oleh penyidik KPK.
“Menjelaskan cara pengajuan kuota rokok dari Tahun 2016 hingga 2017, baru sekali saya diperiksa. Kita dapat kuota rokok 500 karton sama seperti yang lainnya,” ujar Budianto di Mapolres Tanjungpinang, Senin (6/9/2021).
Dirinya menyampaikan, bahwa ada dua orang lagi yang saat ini menjalani pemeriksaan di Ruang Rapat Utama, Polres Tanjungpinang. “Ada dua orang lagi tadi,” tutupnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara (Jubir) KPK Tanjungpinang, Ali Fikri mengatakan ada 5 saksi yang diperiksa hari ini. Antara lain Aman, yang merupakan Direktur PT Berlian Inti Sukses, PT Batam Shellindo Pratama dan PT Karya Putri Makmur.
Kemudian, pihak swasta Budianto, dan Kasi Pengendalian Barang Pokok dan Barang Penting, Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Bintan, Setia Kurniawan.
Selanjutnya, Direktur CV Three Star Bintan Cabang Tanjungpinang, Boby Susanto dan Direktur CV Three Star Bintan Tahun 2009 hingga sekarang, Agus.
“Hari ini pemeriksaan saksi Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan Wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016 sampai 2018 untuk tersangka Apri Sujadi,” ujar Ali Fikri.
Jauh hari sebelum ditahannya Apri Sujadi oleh KPK, Komisi Anti Rasuah itu sudah melakukan pemeriksaan kepada 5 orang tersebut, namun kali ini lembaga dibawah pimpinan Firli Bahuri itu kembali memeriksa para pengusaha tersebut.
Diketahui, Bupati Bintan non aktif, Apri Sujadi sudah ditetapkan tersangka oleh KPK bersamaan dengan Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bintan, M Saleh Umar.
Dalam kasus TPK KPBPB wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016-2018 itu, Apri Sujadi dan M Saleh telah membuat rugi negara, mencapai Rp 250 Miliar. Saat ini, kedua tersangka itu sudah menjalani masa tahanan.
Apri Sujadi ditahan di Rutan Gedung Merah Putih, sedangkan M Saleh ditahan di Rutan pada Kavling C1 Gedung ACLC.
Hingga kini, penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mapolres Tanjungpinang.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post