DM – Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kepulauan Riau Lis Darmansyah mengatakan normalisasi waduk Gesek di Kabupaten Bintan perlu segera dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis air di Kota Tanjungpinang dan Bintan.
Hal itu dikatakan Lis Damansyah saat melakukan peninjauan lapangan bersama Direktur PDAM Tirta Kepri di Gesek Km 18 Bintan, Senin (11/5/2020).
“Selain normalisasi, harus juga dilakukan penjagaan agar tidak sembarangan orang bisa masuk ke area Waduk, karena waduk ini merupakan objek vital yang menjadi sumber air baku dalam memenuhi kebutuhan air bersih orang banyak,” ujar Lis Darmansyah.
Dalma peninjuan itu, Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat, menjelaskan, saat ini waduk Gesek itu mengalami
pendangkalan yang mengakibatkan kapasitas air waduk tinggal 2 meter saja.
Dulu lanjut Mamat, waduk Gesek itu masih bisa menampung air hingga 4-5 meter, dengan kapasitas produksi 100 liter perdetik. Tapi karena sudah dangkal, saat ini hanya mampu mempeoduksi Air 60 liter per detik.
Lis Darmansyah, pemeliharaan dan normalisasi waduk Gesek itu perlu segera dilakukan, demikian juga dengan pemeliharaanya juga sangat diperlukan mengingat kualitas air baku yang dihasilkan.
“Selain itu, Waduk Gesek ini memiliki luas mencapai 20 hektar, hingga perlu dijaga karena merupakan sumber air yang dikonsumsi oleh masyarakat. Pemeliharaan dan normalisasi dijelaskannya bisa berbentuk perluasan wilayah waduk,”ujarnya.
Lis mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan pendangkalan di waduk Gesek yaitu tanah di hulu sungai ikut terbawa arus air akibat kurang lebatnya pohon dan tumbuhan di hulu sungai.
“Selain itu tumbuhnya tanaman air yang lebat di dasar waduk yang membuat waduk di gesek semakin dangkal,”imbuhnya.
Sebagai mana diketahui, pembangunan waduk Gesek dilaksankan jaman Gubernur Kepri almarhum HM.Sani, pembangunan Waduk Gesek sendiri, dilakukan untuk sebagai sumber air baku baru di Tanjungpinang dan Bintan seiring semakin bertambahnya jumlah penduduk.
Discussion about this post