DM – Para pedagang daging yang ada di Pasar Baru I Tanjungpinang mengeluh, dengan adanya penurunan pelanggan sejak wabah Covid-19 melanda Tanjungpinang.
Dari pantauan Detak.media, dipasar tersebut tidak banyak pedagang daging yang beraktifitas, padahal sebelumnya, pasar tersebut dipenuhi pedagang yang menjual daging, bahkan pelanggan lebih suka berbelaja daging di pasar tersebut.
Agus (34) merupakan salah satu pedagang daging di Pasar Baru Tanjungpinang mengakui, walaupun sudah new normal, tempat dagangannya masih saja sepi. Kata dia berbeda dengan dimasa sebelum Covid-19.
Dia menyatakan, pada hari biasa bisa menjual empat kotak daging, dengan masing-masing seberat 25 Kg dalam sehari. Namun, dimasa serba susah seperti ini, kata dia dalam sehari hanya menghabiskan satu kotak daging.
“Biasa kita habis 4 kotak dalam sehari, sekarang satu kotak pun kadang tidak habis, satu kotak itu isinya 25 Kg,” ujar Agus, Kamis (16/7/2020).
Dia mengujarkan, biasanya sering mendapatkan orderan dari para pelanggan. Namun, kata dia saat ini tidak bisa berharap kepada pelanggannya, melainkan mengharapkan kepada pembeli.
“Sepi kali, biasanya saya ada langganan mereka pesan banyak, sekarang tidak ada lagi, mungkin gada uang juga. Jadi kita tak bisa harapkan langganan, lebih baik harapkan pembeli saja,” ungkapnya.
Agus menyebutkan, daging yang dirinya jual itu didatangkan dari Negara tetangga, yakni Australia. Dirinya masih menjual dengan harga yang cukup normal dan masih saja sedikit peminat.
Kata dia, harga daging beku yang dijual seharga Rp. 92 ribu per Kg, sedangkan untuk daging segar dijual Rp. 135 ribu/kg.
“Harga masih standar, belum ada lonjakan, tapi kami masih saja sepi pembeli. Mau gimana lagi, itu resiko,” tuturnya.
Hal serupa juga dikeluhkan, Rahmat, 48, menyebutkan peminat daging sapi saat ini sangat sedikit untuk menghabiskan satu kotak dalam satu hari Rahmat mengaku kesulitan, padahal yang menjual daging sapi beku di Pasar Baru tidak banyak.
“Yang jual daging sapi tidak banyak tapi penjualan tetap sedikit,” ungkapnya.
Rahmat mengaku pendapatannya mengalami penurunan yang merosot tajam, kearena sepinya peminat.
“Yang jual daging sapi tidak banyak, tapi penjualan tetap sedikit, tetap saja kita sepi pembeli,” pungkasnya.
Penulis : Mael
Editor : Alam
Discussion about this post