6 Faktor yang Bikin Manchester United Layak Diperhitungkan dalam Perebutan Gelar Liga Inggris
Setelah awal musim yang mengecewakan, Manchester United kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan nyata di bawah asuhan Ruben Amorim. Manajer asal Portugal itu perlahan membangkitkan semangat juang dan identitas permainan yang sempat hilang dari skuad Setan Merah.
Awal musim berjalan buruk. Dari enam laga pertama Liga Inggris, United hanya meraih dua kemenangan dan sempat terpuruk di peringkat ke-14 klasemen sementara. Kritik deras menghantam Amorim yang disebut belum mampu menerjemahkan filosofi permainannya dengan efektif di Inggris.
Namun, titik balik datang setelah kemenangan atas Sunderland, yang kemudian disusul hasil impresif melawan Liverpool di Anfield dan Brighton di Old Trafford. Kini, United perlahan merangkak naik dan mulai memangkas jarak dengan tim-tim papan atas.
Ruben Amorim berhasil menanamkan disiplin taktik, semangat kolektif, serta efisiensi dalam menyerang dan bertahan. Inilah enam faktor utama yang menjadi kunci kebangkitan Manchester United musim ini.
1. Duet Maut Bryan Mbeumo dan Amad Diallo
Kedatangan Bryan Mbeumo dengan harga £71 juta sempat menuai keraguan, terutama karena posisinya dianggap tumpang tindih dengan Amad Diallo. Namun, Amorim justru menemukan formula ideal dengan memainkan Amad sebagai wing-back kanan dan Mbeumo sebagai penyerang di formasi 3-4-3.
Keduanya tampil memukau di sejumlah laga penting, termasuk saat melawan Liverpool. Umpan terobosan Amad yang diselesaikan dengan tenang oleh Mbeumo menjadi bukti keharmonisan kerja sama mereka.
Selain chemistry yang kuat di lapangan, hubungan keduanya di luar pertandingan juga erat, menciptakan sinergi positif di dalam tim. Mbeumo telah berkontribusi pada enam gol dalam 10 pertandingan awalnya catatan yang menandakan pengaruh besar dalam kebangkitan United.
2. Matheus Cunha Mulai Temukan Sentuhan Emas
Rekrutan anyar lain, Matheus Cunha, juga mulai menunjukkan kualitasnya. Striker asal Brasil itu sempat kesulitan beradaptasi di awal musim, gagal mencetak gol dalam delapan laga pertamanya.
Namun, gol spektakuler ke gawang Brighton menjadi momentum kebangkitan bagi Cunha. Ia kini bermain lebih percaya diri, menampilkan energi tinggi, dan terus memberi tekanan kepada bek lawan.
Ruben Amorim menyebut Cunha sebagai pemain dengan “jiwa kompetitif yang luar biasa.” Jika bisa menjaga konsistensinya, Cunha bisa menjadi ujung tombak yang diandalkan dalam perburuan gelar musim ini.
3. Matthijs de Ligt Menjadi Pemimpin di Lini Belakang
Setelah musim debut yang mengecewakan, Matthijs de Ligt kini tampil lebih matang dan stabil. Bek asal Belanda itu menjadi tulang punggung pertahanan United, menggantikan peran Harry Maguire yang mulai tersisih dari tim utama.
De Ligt mengaku tampil lebih baik karena menjalani pramusim penuh untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Kondisi fisiknya kini jauh lebih bugar, dan kepercayaan dirinya meningkat drastis.
Di bawah arahan Amorim, De Ligt memimpin lini belakang dengan ketenangan dan kedisiplinan. Ia menjadi figur penting dalam membangun pertahanan yang lebih solid, sesuatu yang sebelumnya menjadi titik lemah United.
4. Senne Lammens Jawaban di Bawah Mistar
Salah satu perubahan paling signifikan datang dari posisi penjaga gawang. Setelah bertahun-tahun mengalami inkonsistensi di bawah mistar, United akhirnya menemukan sosok yang dapat diandalkan dalam diri Senne Lammens.
Didatangkan dari Royal Antwerp seharga £18 juta, kiper asal Belgia itu langsung mencuri perhatian. Ia tampil gemilang dalam beberapa laga penting, termasuk melakukan penyelamatan krusial melawan Sunderland dan Liverpool.
Dengan refleks cepat dan distribusi bola yang akurat, Lammens memberi rasa aman bagi barisan pertahanan. Meski masih muda, ketenangannya membuat lini belakang United tampil lebih percaya diri.
5. Transformasi Budaya di Old Trafford
Salah satu keberhasilan terbesar Ruben Amorim bukan hanya di lapangan, tetapi juga di ruang ganti. Ia menegakkan disiplin keras dan menyingkirkan pemain-pemain yang dianggap berpotensi mengganggu keharmonisan tim.
Nama-nama besar seperti Marcus Rashford, Antony, Jadon Sancho, dan Andre Onana dilepas, membuka jalan bagi suasana baru yang lebih sehat dan profesional. Para pemain kini lebih fokus, saling mendukung, dan memiliki mentalitas juara yang mulai terbentuk kembali.
Selain itu, Amorim juga memperkenalkan sistem rotasi yang efektif, menurunkan risiko cedera dan menjaga kebugaran pemain kunci. Hasilnya terlihat dari performa stabil para pemain seperti Casemiro, Mason Mount, dan Amad Diallo.
6. Rival Melemah, Peluang United Terbuka
Kebangkitan United juga ditopang oleh penurunan performa para rival utama. Manchester City kini terlalu bergantung pada Erling Haaland, sementara gaya main mereka kehilangan fleksibilitas.
Di sisi lain, Liverpool di bawah Arne Slot tengah terpuruk dengan empat kekalahan beruntun. Sementara Arsenal, meski masih di puncak klasemen, mulai terlihat lebih berhati-hati dan kurang tajam dibanding musim lalu.
Situasi ini memberi peluang besar bagi United untuk terus menekan dan mendekati posisi teratas. Jika tren positif ini berlanjut, Ruben Amorim berpotensi mengantarkan Setan Merah kembali ke jalur perburuan gelar Liga Inggris.