3 Faktor Non-Teknis yang Harus Diwaspadai Timnas Indonesia Saat Hadapi Arab Saudi

Iklan

Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat saat bertandang ke markas Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang akan berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Kamis (9/10/2025) pukul 00.15 WIB ini bukan hanya soal duel teknis di lapangan, tetapi juga melibatkan sejumlah faktor non-teknis yang bisa memengaruhi hasil akhir.

Pelatih Patrick Kluivert dan timnya harus mewaspadai sejumlah kondisi di luar permainan yang berpotensi menjadi kendala. Berikut tiga faktor non-teknis yang perlu diantisipasi skuad Garuda saat melawat ke tanah Arab.

Keuntungan Kondisi Iklim dan Adaptasi Pemain Arab Saudi

Arab Saudi sebagai tuan rumah memiliki keunggulan besar dari sisi iklim dan cuaca yang khas Timur Tengah. Mayoritas pemain mereka berkarier di dalam negeri, sehingga sudah terbiasa dengan kondisi lingkungan yang panas dan kering.

Sementara itu, sebagian besar pemain Timnas Indonesia yang dibawa Kluivert berkarier di Eropa, dari Belanda, Italia, Jerman, Belgia hingga Prancis. Mereka harus menghadapi tantangan adaptasi iklim yang cukup signifikan, apalagi harus melakukan perjalanan jauh menuju Jeddah untuk persiapan pertandingan.

Iklan

Ketimpangan Dukungan Suporter di Stadion

Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mengatur jumlah penonton dalam pertandingan ini dengan alokasi yang sangat timpang. Stadion King Abdullah Sports City memiliki kapasitas 50 ribu penonton, namun hanya 4 ribu tiket atau sekitar 8% yang disediakan untuk suporter Timnas Indonesia.

PSSI memang sudah mengajukan permohonan peningkatan kuota tiket bagi suporter Indonesia, tetapi hingga kini belum ada kepastian dari panitia penyelenggara. Hal ini membuat Timnas Indonesia harus menghadapi tekanan besar dari dominasi suporter tuan rumah.

Jadwal Pertandingan yang Menguntungkan Arab Saudi

Dari sisi jadwal, Timnas Arab Saudi juga mendapat keuntungan non-teknis. Setelah menghadapi Timnas Indonesia pada 9 Oktober, mereka mendapat waktu istirahat hingga lima hari sebelum laga berikutnya melawan Timnas Irak pada 15 Oktober.

Sementara itu, Indonesia dan Irak hanya memiliki waktu istirahat dua hari antara pertandingan mereka. Kelebihan waktu istirahat bagi Arab Saudi ini bisa menjadi faktor penting dalam menjaga kondisi pemain agar lebih prima saat bertanding.

Iklan