Logo

3 Alasan Mengapa MU Perlu Melepas Joshua Zirkzee di Bursa Transfer Januari 2026

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
31 Oktober 20250
3 Alasan Mengapa Mu Perlu Melepas Joshua Zirkzee Di Bursa Transfer Januari 2026

Sumber: Matt McNulty/Getty Images

Iklan

Striker muda Joshua Zirkzee tampaknya semakin dekat dengan pintu keluar Old Trafford. Pemain asal Belanda itu kesulitan mendapatkan menit bermain di bawah pelatih anyar Ruben Amorim, yang tampaknya memiliki visi berbeda dari pendahulunya, Erik ten Hag.

Zirkzee sejatinya direkrut Ten Hag sebagai bagian dari proyek jangka panjang Manchester United. Namun, setelah pergantian pelatih di awal musim Liga Inggris 2025/2026, perannya mulai terpinggirkan. Beberapa laporan dari media Inggris menyebutkan bahwa klub seperti AS Roma dan Sevilla siap menampung sang penyerang pada bursa transfer Januari 2026 jika dilepas.

Bagi Amorim, keputusan melepas pemain berusia 24 tahun itu tentu tidak sederhana. Ia memahami pentingnya kedalaman skuad di tengah padatnya jadwal musim ini. Namun, jika menilik secara taktis dan strategis, ada tiga alasan kuat mengapa melepas Joshua Zirkzee justru merupakan langkah logis bagi Manchester United.

Kesempatan Lebih untuk Wonderkid Chido Obi

Salah satu pertimbangan utama dalam kemungkinan kepergian Zirkzee adalah munculnya talenta muda Chido Obi, pemain berusia 17 tahun yang tengah bersinar di akademi Manchester United.

Chido Obi tampil luar biasa sejak didatangkan dari Arsenal. Ia menjadi bintang utama tim muda MU berkat kemampuan finishing tajam dan kecerdasan bermain di sepertiga akhir lapangan. Dalam laga terakhir tim muda United melawan Rochdale, Obi mencetak gol penentu kemenangan yang menegaskan potensinya sebagai calon striker masa depan klub.

Memberi kesempatan bermain di tim utama akan mempercepat proses adaptasi Chido Obi ke level profesional. Amorim dikenal sebagai pelatih yang tidak ragu memberi kepercayaan kepada pemain muda sebagaimana yang ia lakukan di Sporting Lisbon.

Dengan melepas Zirkzee, MU bisa membuka ruang bagi Obi untuk berkembang tanpa harus meminjamkannya keluar. Keputusan ini bisa menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan bagi klub.

Sistem Ruben Amorim Tak Lagi Butuh Striker Murni

Alasan kedua mengapa kepergian Zirkzee masuk akal adalah perubahan sistem permainan yang diterapkan Ruben Amorim. Dalam beberapa laga terakhir, United lebih sering bermain tanpa striker murni dan hasilnya cukup menjanjikan.

Formasi fleksibel 3-4-3 ala Amorim memberi kebebasan pada pemain depan seperti Matheus Cunha, Mason Mount, dan Bryan Mbeumo untuk saling bertukar posisi. Kombinasi ini membuat serangan MU lebih cair dan dinamis.

Kemenangan meyakinkan atas Liverpool beberapa pekan lalu menjadi bukti efektivitas sistem tersebut. Amorim menekankan pressing tinggi dan transisi cepat gaya yang justru tidak terlalu cocok dengan tipe permainan Zirkzee yang lebih mengandalkan posisi dan kontrol bola di kotak penalti.

Selain itu, MU masih memiliki Benjamin Sesko yang bisa berperan sebagai target man bila dibutuhkan. Dengan demikian, kehadiran Zirkzee menjadi berlebih dan berpotensi menghambat fleksibilitas taktik Amorim.

Keputusan Terbaik untuk Karier Joshua Zirkzee

Di sisi lain, menjual Zirkzee juga bisa menjadi keputusan yang baik untuk sang pemain sendiri. Sejak awal musim, ia kesulitan mendapatkan menit bermain dan hanya menjadi pilihan ketiga di lini depan.

Puncaknya terjadi pada laga melawan Newcastle di akhir tahun 2024, di mana penampilannya mendapat banyak kritik dari media Inggris. Namun, Zirkzee tetap menunjukkan profesionalisme tinggi dalam sesi latihan dan tidak membuat masalah di ruang ganti.

Meski demikian, secara realistis, Zirkzee bukan bagian utama dari proyek jangka panjang Amorim. Dengan pindah ke klub seperti AS Roma atau Sevilla, ia bisa mendapatkan menit bermain reguler dan membangun kembali kepercayaan diri.

Apalagi, tahun 2026 akan menjadi momen penting dengan digelarnya Piala Dunia 2026. Untuk bisa menembus skuad Timnas Belanda, Zirkzee harus bermain secara konsisten di level klub. Jika tetap di Manchester United dengan situasi saat ini, peluangnya untuk tampil di turnamen tersebut akan semakin tipis.

Iklan
Iklan