![](https://detak.media/wp-content/uploads/2025/02/Cuplikan-layar-2025-02-08-184149.jpg)
DM, BLITAR – Diduga Kelalaian dalam proses administrasi membuat puluhan siswa di SMKN 3 Kota Blitar terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Sekolah yang berlokasi di Jalan Sudanco Supriadi, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, diketahui belum melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga batas akhir pendaftaran.
Kesalahan ini berdampak serius bagi para siswa yang telah berusaha sejak awal untuk meraih kesempatan masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Salah satu siswa yang terkena dampaknya, AE, mengungkapkan rasa kecewa dan sedihnya karena gagal mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur prestasi. Sejak kelas X, ia sudah berusaha keras menjaga nilai akademiknya agar bisa lolos SNBP, namun kini harapannya pupus.
“Pastinya sedih, soalnya kita sudah menyiapkan nilai dari kelas X SMK. Kayak aku ngerasa sekolah menyepelekan,” ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Menurut data, terdapat sekitar 250 siswa SMKN 3 Kota Blitar yang sebenarnya memenuhi syarat (eligible) untuk mengikuti SNBP. Namun, akibat kelalaian sekolah, mereka harus mencari jalur lain untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Para siswa yang terdampak juga telah mengadukan kejadian ini kepada pihak sekolah. Sebagai bentuk tanggung jawab, sekolah akhirnya menawarkan kompensasi berupa bimbingan belajar guna membantu mereka menghadapi SNPMB jalur tes tulis.
“Baru sekolah bergerak sih, dengan ngasih kompensasi bimbingan belajar. Tapi itupun ada satu teman kita yang gak dapat kompensasi dengan alasan tertentu,” ungkap AE.
Menanggapi kejadian ini, Kepala SMKN 3 Kota Blitar, Maryani, menjelaskan bahwa terdapat empat langkah utama yang harus dilakukan sekolah agar para siswa bisa mengikuti SNBP. Sayangnya, sekolah hanya berhasil menyelesaikan tiga tahap pertama, namun gagal menyelesaikan tahap terakhir berupa finalisasi, sehingga seluruh nilai siswa tidak dapat diunggah ke sistem.
“Memang ada kendala, sehingga anak-anak tidak bisa mengikuti SNPMB jalur prestasi,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, pihak sekolah telah berkoordinasi dengan direktorat pendidikan agar siswa tetap bisa didaftarkan melalui jalur SNBP. Namun, hingga saat ini upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Sebagai solusi, sekolah akhirnya memberikan bimbingan belajar selama dua bulan kepada siswa yang terdampak, dengan biaya yang sebagian dibantu oleh pihak komite sekolah dan orang tua.
“Itu langkah yang kami laksanakan di SMKN 3 Kota Blitar. Selain itu, kami juga sudah melakukan kerja sama dengan pihak orang tua, insyaallah tidak ada masalah,” tambahnya.
Ia juga meluruskan informasi bahwa jumlah siswa yang ingin mendaftar SNPMB melalui jalur prestasi bukan 250 anak, melainkan hanya 66 siswa.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi sekolah-sekolah lain agar lebih teliti dan tidak melakukan kelalaian dalam proses administrasi pendidikan yang berdampak langsung pada masa depan siswa.
Bagi para siswa yang terdampak, meskipun jalur SNBP telah tertutup, mereka masih memiliki kesempatan untuk berjuang melalui jalur tes tulis. Semoga dengan adanya bimbingan belajar dari sekolah, mereka tetap bisa meraih cita-citanya di perguruan tinggi impian.
Penulis: DANI ELANG SAKTI
Discussion about this post