DM, Blitar – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah, Bupati Blitar, Rini Syarifah, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan peternakan sapi di Desa Bangle, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Dalam kesempatan ini, Bupati didampingi langsung oleh petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban dari Dinas Peternakan.
Dalam sambutannya, Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar, mengatakan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu sektor penting untuk pembangunan daerah, khususnya dalam mendukung dan menjaga ketahanan pangan agar tetap stabil. Termasuk menjelang Hari Raya Idul Adha, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memastikan ketersediaan dan kelayakan hewan kurban.
“Artinya, penyediaan produk asal hewan harus terjaga kondisinya agar sampai ke masyarakat dan dikonsumsi dengan Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH),” katanya pada Senin (10/6/2024).
Sebagai pengingat, pada tahun 2022 terjadi wabah penyakit yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Blitar. Akibatnya, hewan ternak mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Penyakit Kulit Berbenjol (Lumpy Skin Disease/LSD). Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Peternakan terus melakukan upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit tersebut.
“Terkait hal ini, kita sangat membutuhkan pendampingan petugas ternak dalam pemeriksaan kesehatan hewan, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha,” pungkasnya.
Adapun tugas dari petugas ternak adalah memitigasi risiko penyebaran penyakit, termasuk di tempat pemotongan hewan kurban di luar Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R).
“Dan Alhamdulillah, petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban beberapa waktu lalu telah dilatih dan mendapatkan materi dari bimbingan teknis. Materi tersebut menjadi bekal para petugas pemantau hewan untuk menjalankan tugasnya,” tuturnya.
Mak Rini kembali mengingatkan kepada petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban agar dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, bahwa hewan yang akan dikurbankan adalah hewan yang sehat dan layak dikonsumsi masyarakat.
“Untuk masyarakat, sekiranya ada keraguan dengan hewan yang dikurbankan, komunikasi saja dengan petugas pemantau kesehatan dan pemotongan hewan kurban,” pesannya untuk masyarakat.
Penulis: Dani Elang Sakti
Editor: Redaksi
Discussion about this post