DM – Kampung Ikan Madong merupakan destinasi Eko Edu Wisata, yang ada di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Di kampung ini, menyimpan keanekaragaman hayati laut.
Kampung Madong, yang terletak di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota ini, menyuguhkan pengalaman wisata yang berbeda dari destinasi wisata lainnya.
Kampung Madong yang terletak di pesisir sungai, memberikan wawasan langsung tentang keanekaragaman hayati laut, dan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Di Kampung Madong, pengunjung dapat menemukan keindahan alam di atas permukaan sungai, yang sangat memukau. Seperti adanya keramba apung, yang berisikan banyak jenis ikan.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan hijau, yang tidak lain berasal dari pohon bakau atau mangrove, yang berjejer dengan rapi di pesisir sungai.
Kepala Bidang (Kabid) Destinasi Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Supriadi mengatakan Kampung Madong dan Sungai Nyirih telah diresmikan sebagai kawasan Eko Edu Wisata di Kepulauan Riau.
Menurutnya, Kampung Madong memang layak dijadikan tempat destinasi wisata yang berwawasan lingkungan. Sebab, di tempat itu banyak menyimpan kekayaan laut.
“Kita lihat, madong banyak bakau (pohon mangrove), ada juga keramba keramba. Jadi memang layak, masuk dalam tempat wisata berwawasan lingkungan atau Eko Edu Wisata,” ujar Supriadi, Minggu (12/11/2023).
Di Kampung Madong ini, wisawatan lokal dan mancanegara dapat terlibat langsung dalam kegiatan kegiatan konservasi. Seperti pemantauan kualitas air, pengenalan hewan dan tumbuhan, serta belajar proses rehabilitasi ekosistem sungai.
“Jadi masyarakat bisa datang kesana, anak anak sekolah bisa belajar, mengenai wawasan lingkungan. Di sana ada keramba, ikan, mangrove dan nelayan. Sungguh luar biasa,” ungkapnya.
Supriadi menambahkan, Eko Edu Wisata Kampung Madong dapat menarik wisatawan lokal, maupun mancanegara. Sebab ditempat ini, menciptakan kesadaran lingkungan di kawasan pesisir sungai.
“Ini aksi nyata dalam pelestarian sungai. Ini memberikan kontribusi positif, bagi pendidikan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam,” pungkasnya.(Adv)
Penulis: Mael
Editor: Tiara
Discussion about this post