DM – Belasan kendaraan roda empat terpaksa mengantre untuk mendapatkan BBM jenis solar di SPBU yang ada di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Kondisi ini sudah terjadi sejak satu bulan belakangan ini. Para sopir truk, hingga mobil terpaksa menunggu berjam-jam untuk mendapatkan solar.
“Udah tiga jam artinya, kami dibatasi 30 liter satu hari. Harganya masih normal, tapi macetnya udah tiga jam ini saya ngantri,” kata Tirto pengendara yang ikut mengantri solar di SPBU kilometer 8 Tanjungpinang, Jumat (13/10/2023)
Sementara itu, Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Ompusunggu mengatakan, terjadinya antrian solar panjang disebabkan banyaknya pekerjaan pemerintah dalam pembangunan.
Sehingga, kata dia lori-lori pengangkut pasir mengantri di jam-jam tertentu untuk mendapatkan solar di SPBU.
“Kan waktu jam-jam tertentu saja mereka antri, solar kan sampai pukul 17.00 wib. Dan di setiap SPBU kan ada kuota solar bersubsidi untuk masyarakat,” ujar Kombes Ompusunggu.
Kendati demikian, ia telah memfloting personel Sat Sabhara untuk melakukan patroli. Jika menemukan antrean panjang, maka personel akan meminta pihak SPBU untuk mempercepat pengisian BBM.
“Karena Beberapa kejadian di SPBU seperti itu, ada yang isi pertalite dia masuk ke solar, itu sudah kita tindak lanjuti, mungkin sekarang udah mulai lancar,” ungkapnya.
Kapolresta menyampaikan, selama patroli dilakukan pihaknya belum menemukan adanya pengendara yang mengisi BBM bersubsidi jenis solar yang menyalahi aturan.
“Tapi pasti akan kita temukan, karenakan satu BRI itu 30 liter dan pengisian paling lama 60 atau 65 detik. Kalau ada pengisian lama kita pasti tau karena ada cctv di setiap SPBU. Itu kita minta petugas SPBU menegur dan laporkan ke kita,” kata Kombes Ompusunggu.
Jika memang nanti ada ditemukan, jelas Heribertus, petugas kepolisian tentunya akan melakukan tindakan tegas sesuai dengan aturan.
“Tentunya pasti akan kita tindak lanjuti, karena itukan pasal non migas,” pungkasnya.
Penulis: Mael
Editor: Alam
Discussion about this post