DM – Indonesia menjadi peserta kehormatan dalam pameran dagang Sixth 21st Century Maritime Silk Road Exposition & the 25th Cross Strait Fair for Economy and Trade (CFET) di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, China, pada 18-22 Mei 2023.
Dengan berstatus “guest of honor” atau tamu kehormatan tersebut, Indonesia mendapatkan tempat pameran seluas 900 meter yang digunakan untuk memajang produk-produk ekspor makanan dan minuman dari Indonesia, seperti sarang burung walet, kopi, kerupuk ikan, tempe, keripik singkong, gula merah, gaharu, minyak kelapa, perhiasan, dan batik.
Di ajang itu pula, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun menyampaikan perkembangan program Two Countries and Twin Parks yang menjadi salah satu kerja sama penting antara Indonesia dengan Provinsi Fujian.
“Fujian memiliki kedekatan sejarah dan hubungan antar-masyarakat yang erat dengan Indonesia. Kehadiran Paviliun Indonesia dalam salah satu pameran perdagangan terbesar di Fujian ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan produk ekspor unggulan kita kepada masyarakat Fuzhou,” kata Dubes Djauhari, Jumat (19/5) dilansir dari antaranews.com.
Pejabat Pemerintah Kota Fuzhou Wu Yi mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam ajang tersebut karena masyarakat setempat bisa berkesempatan melihat dan mencicipi langsung produk-produk Indonesia.
Baca juga: Provinsi Fujian di China siap perluas kerja sama dengan Indonesia
Di sela-sela pameran, Dubes Djauhari bertemu pejabat Pemerintah Provinsi Fujian Guo Ningning untuk membicarakan beberapa hal, di antaranya kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China, pemanfaatan RCEP dan kesuksesan proyek kerja sama Indonesia dengan Provinsi Fujian melalui proyek Two Countries, Twin Parks yang telah disinergikan dalam empat kawasan industri, yakni Yuanhong Investment Zone di China, Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna dan Kawasan Industri Batang di Indonesia.
Nilai perdagangan Indonesia-China selama triwulan I/2023 mencapai 36,32 miliar dolar AS atau naik 10,76 persen dibandingkan triwulan I/2022, berdasarkan data Kementerian Kepabeanan China.
Selama periode tersebut Indonesia juga mengalami surplus sebesar 2,94 miliar dolar AS.
Sementara investasi China di Indonesia selama triwulan I/2023 mencapai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar 10,1 persen dari total investasi asing langsung di Indonesia selama periode tersebut, menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI.
Sumber: antaranews.com
Editor: Redaksi
Discussion about this post