DM – Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional, Smesco Indonesia, dan PTI mengadakan pagelaran Tari Wastra Nusantara dan Tata Rias oleh kaum disabilitas dalam Pameran Kriya Nusa 2022.
“Kami mempersembahkan tarian budaya Indonesia dari barat hingga timur, dengan wastra dan kriya yang dipentaskan untuk mendorong semangat bangkit bagi perajin lokal,” kata Anggota Bidang Pendanaan Dekranas Suzana Ramadhani saat meninjau Pameran Kriya Nusa di Jakarta Convention Center, lewat keterangan resmi, Jakarta, Senin, (26/9) dilansir dari antaranews.com.
Pameran Kriya Nusa menjadi upaya menggairahkan kembali para pelaku usaha, terutama para perajin untuk terus berkarya. Melalui pagelaran tari wastra nusantara tersebut, lanjut dia, tersirat misi mempresentasikan keragaman budaya Indonesia melalui kain atau karya wastra.
Selain menampilkan berbagai karya wastra melalui tari wastra nusantara, acara itu juga menjadi ajang bagi para perias disabilitas binaan PTI untuk unjuk gigi dengan merias para penari yang tampil, sekaligus membuka jasa lukis wajah (face painting) bagi pengunjung bertarif suka rela.
“Saya bahagia bisa merasakan dirias oleh anak-anak (disabilitas), tidak terlihat kekurangan sedikit pun, bahkan mereka memiliki kekuatan tersendiri untuk mempercantik diri saya,” ujar Suzana setelah merasakan pengalaman dirias langsung oleh penata rias disabilitas PTI.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa masyarakat di tanah air tidak boleh melupakan karya dari teman-teman disabilitas dan memberikan ruang kepada mereka untuk berkarya dengan setara dalam upaya mendukung inklusifitas.
“Sebab anak-anak disabilitas bukanlah masyarakat terpinggirkan, melainkan sama seperti masyarakat pada umumnya dengan karya yang tidak kalah baiknya. No one left behind, itu prinsipnya, tidak ada satupun orang yang tertinggal dalam kemajuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu perias disabilitas PTI Nanda Afrieza mengaku bahagia dan bersyukur bisa dipercaya untuk terlibat dalam acara tersebut
“Ini pengalaman yang luar biasa buat saya, karena ini pertama kali saya merias (penari) dengan banyak glitter, apalagi banyak orang yang melihat, hingga membuat saya agak sedikit gugup tapi saya bisa mengatasinya,” ucapnya.
Melalui acara itu, Nanda mengharapkan bisa lebih dikenal dan akan banyak mendapatkan pekerjaan merias, sehingga nantinya dapat membuat usaha rias sendiri yang melibatkan para disabilitas.
Sumber : antaranews.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post