DM – Walikota Tanjungpinang, Rahma meluapkan emosi kemarahannya, ke jajaran Dinas PUPR Pemko Tanjungpinang, atas pembangunan Pasar Sementara Batu 7.
“Saya kecewa dan marah dengan PU, khususnya ke Bidang Cipta Karya. Ini ulah mereka, sehingga jadi begitu pasar tersebut,” ucapnya dengan nada kesal, usai meninjau pasar tersebut, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya, ini sudah salah dari perencanaan awal oleh Cipta Karya, yang saat itu Kepala Bidang (Kabid) nya, Desi. Karena, dia juga yang menunjuk konsultan perencana yang asal buat.
“Itu pasar apaan. Sangat tidak layak. Kasian pedagang. Masa anggaran Rp 3,2 miliar, pasarnya kayak gitu,” imbuhnya.
Rahma mengatakan, sejak awal dia berpesan, meskipun ini hanya pasar sementara, tapi tetap harus dibuat nyaman dan representatif.
“Ini mejanya kecil, lantainya tidak disemen, tak ada pintu, tak ada tempat simpan barang. Sangat tidak layak dipakai pedagang,” ungkapnya.
Maka dari itu, ia telah memerintahkan agar itu diubah dan dibuat lebih bagus. Karena, seharusnya yang diutamakan adalah kenyamanan pedagang dan pembeli, serta keamanan barang dagangan.
“Jajaran PU sudah saya panggil dan marahin tadi. Termasuk Desi,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kadis PUPR Tanjungpinang, M Irfan membenarkan, bahwa Wali Kota Rahma, marah dan tidak terima dengan pembangunan pasar itu.
“Seperti yang bu wali bilang, memang itu salah dari awal perencanaan, khususnya desainnya,” ujarnya.
Irfan sendiri mengakui, dirinya yang baru ditunjuk sebagai Plt, tidak mengikuti awal perencanaan pasar tersebut. Namun, saat ini dirinya harus bertanggungjawab untuk nembuat pasar itu sesuai yang semestinya.
“Saya sudah rapatkan dengan CK tadi sore. Pak Kabidnya sebenarnya juga baru, beliau melanjutkan. Tapi kami tetap cari solusi terbaik, agar pasar itu lebih baik,” tukasnya.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi
Discussion about this post