DM – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan aplikasi MyPertamina akan terhubung dengan data Polri usai harga BBM subsidi naik pada Sabtu (3/9). Hal itu dilakukan agar subsidi BBM tepat sasaran.
“Segera saya rapatkan bagaimana sinkronisasi data Telkom dengan Pertamina ini bisa menjadi sesuatu yang baik, apalagi kalau bisa nanti saya akan mengajak Pak Kapolri untuk mendapat dukungan data nomor mobil dan jenisnya,” ujar dia, di sela kunjungan kerjanya di Amsterdam, Belanda, dilansir dari cnnindonesia.com
Erick mengakui implementasi MyPertamina belum maksimal. Namun, ia yakin aplikasi ini akan membantu dalam memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran setelah sinkronisasi sempurna.
Hal itu belajar dari pengalaman aplikasi PeduliLindungi yang memerlukan waktu hingga akhirnya berfungsi seperti sekarang.
“Kita sudah pernah melakukan dengan cara misalnya PeduliLindungi, kan bisa,” jelasnya.
Erick mengingatkan penyaluran subsidi BBM harus tepat sasaran terlebih alokasi subsidi BBM tahun ini membengkak lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp502 triliun.
“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, 70 persen yang menikmati subsidi yang mampu. Artinya apa? Ya tidak mungkin yang mampu disubsidi. Kalau yang kurang mampu, wajib disubsidi,” jelasnya.
PT Pertamina (Persero) menggunakan aplikasi MyPertamina untuk mendata pembeli yang berhak untuk mendapatkan BBM subsidi, terutama kendaraan roda empat.
Sejak 1 Juli, seluruh pengguna pertalite dan solar yang merasa berhak untuk menggunakan BBM subsidi tersebut, bisa mendaftarkan kendaraannya. Dokumen yang perlu disiapkan sebelum mendaftar adalah KTP, STNK dan foto kendaraan (jika melalui online).
Pendaftaran online bisa dilakukan melalui website subsiditepat.mypertamina.id maupun melalui aplikasi MyPertamina yang bisa diunduh di ponsel masing-masing.
Menteri Energi Arifin Tasrif hari ini mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi, pertalite dan solar subsidi, serta bahan bakar subsidi Pertamax.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Kenaikan harga berlaku satu jam setelah pengumuman disampaikan.
Sumber : cnnindonesia.com
Editor : Redaksi
Discussion about this post