DM – Pemuda, dan mahasiswa asal Karimun yang kuliah di berbagai daerah di Kepri menilai pasangan Iskandarsyah-Anwar Abubakar merupakan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karimun yang bersih, dan tidak memiliki beban masa lalu di pemerintahan.
Salah seorang pemuda asal Karimun, Julian, di Karimun, Selasa (1/12/2020) mengatakan, merasa optimistis Iskandarsyah-Anwar Abubakar memperoleh suara terbanyak pada pilkada 9 Desember 2020.
Alasannya, pasangan dengan jargon BERSINAR (Bersama Iskandar-Anwar) tidak memiliki beban masa lalu dalam menyelenggarakan pemerintahan. Masyarakat yang cerdas tentu memilih pemimpin yang jujur, cerdas, dekat dengan rakyat, dan tidak tersandera kasus korupsi.
“Kami ingin Karimun dipimpin oleh orang yang cerdas, visioner, bersih dan dapat fokus bekerja,” ujarnya, yang juga alumni mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Julian menjelaskan berdasarkan hasil penyidikan KPK, kasus gratifikasi untuk mendapatkan Dana Insentif Daerah tahun 2018 dengan terpidana Yahya Purnomo melibatkan sejumlah kepala daerah, termasuk Bupati Karimun Aunur, yang kini mencalonkan diri kembali pada Pilkada Karimun 2018.
“Saya pikir masyarakat Karimun sudah mengetahui hal ini. Bahkan orang-orang di kampung saya yang jauh dari perkotaan juga sudah tahu,” ujarnya.
Senada dengan Julian, mahasiswa asal Karimun, Agung juga mengatakan awalnya dirinya tertarik dengan program yang dibuat kedua pasangan calon. Namun hal yang lebih penting bukan hanya terkait soal visi dan misi, melainkan masa depan Karimun selama empat tahun mendatang.
Ia menegaskan jejak rekam calon pemimpin Karimun itu perlu diketahui agar pemilih tidak keliru menggunakan hak suara. Rekam jejak calon pemimpin itu bagian dari koreksi terhadap penyelenggaraan Pemerintah Karimun.
“Paslon petahana, Aunur Rafiq-Anwar Hasyim selama memimpin Karimun apakah sudah bagus atau tidak? Apalagi Aunur Rafiq sudah 10 tahun menjabat sebagai wakil bupati mendampingi Nurdin Basirun, kemudian lima tahun menjabat bupati didampingi Anwar Hasyim,” katanya.
Menurut dia, pembangunan fasilitas di Karimun tidak menonjol, dan belum merata.
“Pertanyaan selanjutnya, apakah dari kedua pasangan calon itu terlibat kasus dugaan korupsi. Ternyata, ada. Saya, keluarga dan warga di Kampung kami hanya ingin memilih pemimpin yang bersih,” tegasnya.
Begitu juga salah seorang mahasiswa asal Karimun, Yati mengaku mengenal Iskandarsyah sejak masih kuliah di Tanjungpinang. Iskandarsyah selalu membantu mahasiswa asal Karimun.
“Beliau santun, nampak dalam setiap debat kandidat. Selain terlihat cerdas, Iskandarsyah-Anwar juga terkesan tidak memiliki beban masa lalu di pemerintahan,” katanya. (*)
Discussion about this post