* Standar Batam Harus Sama dengan Singapura
DM – Pjs. Gubernur Kepri, Bahtiar, menegaskan bahwa Pelabuhann Internasional Batam Centre, mulai disiapkan untuk menjadi pintu masuk dan keluar Batam-Singapura. Kesiapan yang akan diminta dilengkapi, terkait dengan PCR, hotel terdekat dengan pelabuhan hingga fasilitas pendukung lainnya. Fasilitas untuk pemeriksaan kesehatan diingatkan, harus sama dengan Singapura.
“Kita harus menerapkan standar pemeriksaan yang sama dengan yang dilakukan di Singapura,” tegas Bahtiar, di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam Rabu (14/10). Bahtiar melakukan peninjauan bersama Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman, Pjs. Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum dan lainnya.
Penegasan kesamaan standar pemeriksaan kesehatan harus sama dengan Singapura, agar tidak terkendala ke depan. Sehingga saat tiba di Singapura, bisa lolos pemeriksaan dan tidak dikembalikan ke Batam.
“Jadi ketika kita datang kesana (Singapura) diberlakukan seperti apa, kita juga melakukan yang sama. Kita akan undang pihak Singapura nanti, untuk bicara,” kata Dirjen Polpum Kemendagri ini.
Selain itu, setiap pejabat atau pengusaha yang akan ke Singapura, ditegaskan, harus mendapat perhatian khusus. Selama di Batam, menunggu hasil swab test, sebelum berangkat ke Singapura, harus memenuhi aturan protokol kesehatan.
“Sejak datang dan sebelum berangkat ke Singapura, harus ada tempat yang ditentukan sesuai aturan protokol kesehatan, untuk tempat tamu menunggu,” sambung Bahtiar.
Sehingga setiap pejabat atau tamu yang keluar masuk, diakui harus dipantau. Kemudian harus ditentukan tempat menginap. Kemudian harus ditentukan rumah sakit yang ditunjuk, jika ada yang sakit. Hal itu diakui menjadi penekanan yang diperhatikan saat meninjau.
“Saya datang kesini untuk menemui pengelola pelabuhan Batam Centre, sehubungan dengan penentuan pembukaan perjalanan ke Singapura,” kata Bahtiar.
Dikatakan, pihaknya ingin memastikan kesiapan pelabuhan untuk pembukaan lalu lintas laut ke Singapura, 26 Oktober 2020 mendatang. Dari hasil peninjauan dinilai jika Pelabuhan Batam Centre siap.
“Dari hasil diskusi dan peninjauan, pelabuhan Batam Centre, tidak pernah berhenti menerima kedatangan orang dari luar (Singapura-Malaysia). Khususnya pekerja migran Indonesia (PMI),” terangnya.
Sehingga dinilai sudah ada kesiapan Batam untuk menerima tamu ke Indonesia dan keluar dari Indonesia, melalui Pelabuhan Batam Centre. Dimana, lalu lintas yang diperbolehkan secara khusus bisa keluar masuk, sesuai dengan ketentuan pemerintah.
“Khusus kegiatan pemerintahan dan bisnis,” sambungnya.
Dengan demikian, selama tiga hari sebelum berangkat ke Singapura, maka orang yang akan berangkat ke Singapura, tidak bisa berkeliaran di Batam. Sehingga pihaknya juga akan mengupayakan agar hasil swab segera keluar, setiap tamu yang masuk Batam dan hendak ke Singapura.
Demikian, pihaknya berharap dan berupaya mendorong agar hasil swab bisa hitungan jam bisa keluar. Sehingga, pemeriksaan swab dilakukan tersendiri untuk pintu keluar masuk di pelabuhan.
“Swab kan tidak langsung keluar hasilnya. Selama menunggu, tidak mungkin kita membiarkan kemana-mana. Karena kalau dibiarkan, bisa membuat penyebaran Covid. Jadi standar protokol kesehatan, harus jelas sejak tamu datang,” imbuh dia.
Dengan demikian, direncanakan untuk tempat penginapan tamu diusahakan dekat Pelabuhan Batam Centre.
“Sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Sekarang yang Batam Centre untuk pelabuhan. Saya memastikan yang disini sudah memenuhi ketentuan protokol kesehatan. Nanti kita baru tentukan hotelnya,” kata lelaki kelahiran Bone ini.
Sementara Kapolda Kepri, Irjen Pol Aris Budiman mengatakan, kesiapan membantu pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat itu.
“Kami akan bantu agar tidak kecolongan,” kata Kapolda.
Discussion about this post