DM – Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepri H. Bahtiar Baharuddin menggelar pertemuan terbatas dengan petinggi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Ahad (11/10) petang.
Pertemuan dengan para perwakilan perguruan tinggi di Kepulauan Riau ini dalam rangka membahas dan mencari langkah-langkah terbaik untuk meningkatkan SDM di Kepulauan Riau yang unggul juga dalam rangka memberikan pemahaman kepada civitas akademi pemahaman tentang RUU Cipta kerja yang telah dibuat oleh Pemerintah dan Legislatif serta bekerjasama mewujudkan Pilkada Sehat.
”Letak geografis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga merupakan kelebihan sekaligus tantangan bagi pemerintah dan kalangan akademisi khusunya perguruan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Jangan sampai dengan berbagai kekayaan SDA yang dimilikinya, tidak dapat diolah oleh SDM Kepri sendiri,” ujarnya.
Bahtiar yang juga menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum di Kemendagri ini, merasa sangat terhormat bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan para petinggi perguruan tinggi di Kepri khususnya di Tanjungpinang pada kesempatan ini.
Bahtiar mengharapkan, Kepulauan Riau yang memiliki alam yang cukup kaya dibandingkan dengan daerah tetangga harusnya lebih maju dan sejahtera jika dikelola dengan baik. Oleh karena itu, Kepulauan Riau membutuhkan para ilmuan yang memiliki konsep grand desain yang baik agar dapat bersama bersama untuk meningkatkan SDM kepri untuk bersaing secara global.
“Ke depan kita butuh para ilmuan, profesor-profesor kredibel, maka hari ini kami ajak bersilaturahmi agar kita semua tidak perpancing dengan orang yang sengaja merusak negeri kita ini,” jelasnya.
Terkait RUU Cipta Karya Bahtiar mengharapkan para pimpinan perguruan tinggi ikut berperan memberikan pemahaman yang benar bagi peserta didik karena banyak informasi yang tidak benar menyebar di tengah masyarakat melalui media sosial.
Pria yang juga menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum di Kemendagri itu, secara tegas mengatakan mengecam keras jika ada penumpang gelap yang sengaja memanfaatkan momen politik untuk kepentingan yang memecah belah tatanan masyarakat di bumi Kepri saat ini.
“Kekacauan yang terjadi pasca disahkan UU Cipta Kerja, justru disinyalir disusupi dengan penumpang gelap yang ingin mengubah demokrasi yang bermartabat dengan cara-cara tidak baik atau kriminal. Kami mengecam dan tidak setuju ada penumpang gelap dan kami tidak rela sedikit pun, saya sudah minta aparat keamanan untuk menelusuri ini,” jelas Bahtiar.
Discussion about this post