Logo

Xiaomi SU7 Nyaris Jatuh ke Kolam Akibat Parkir Otomatis, Tegaskan Fitur Otonom Tetap Butuh Pengawasan

Catur Ariadi
Catur Ariadi
121
Xiaomi SU7 Nyaris Jatuh ke Kolam Saat Parkir Otomatis, Fitur Otonom Tetap Butuh Pengawasan

Foto: Weibo

Iklan

Sebuah unit Xiaomi SU7 menjadi sorotan setelah sistem parkir otomatisnya nyaris membuat kendaraan tersebut terjun ke dalam kolam. Video yang beredar luas memperlihatkan mobil listrik Xiaomi tersebut bergerak maju ke arah badan air tak lama setelah penumpang keluar. Bemper depan SU7 sempat menyentuh permukaan air sebelum akhirnya sistem berhenti bekerja.

Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh media Sina dan segera memicu diskusi hangat di kalangan netizen. Kekhawatiran utama yang muncul adalah potensi risiko masuknya air ke dalam baterai kendaraan listrik dan kemungkinan kerusakan komponen elektronik vital akibat insiden tersebut.

Risiko Lingkungan Tak Standar

Beberapa pengamat menyayangkan penggunaan fitur parkir otomatis di lokasi yang dinilai tidak standar. Kondisi di tepi kolam, misalnya, dapat menyebabkan sistem salah menafsirkan ruang yang tersedia. Sensor yang ada mungkin kesulitan mendeteksi perbedaan ketinggian atau keberadaan air sebagai hambatan yang jelas.

Analisis teknis dari spesialis sistem parkir otonom menekankan bahwa meskipun teknologi ini canggih, tanggung jawab utama tetap berada di tangan pengemudi. Lingkungan yang tidak biasa, seperti permukaan tanah yang tidak rata atau dekat dengan badan air, dapat membingungkan sistem parkir.

Xiaomi SU7 Terbakar dan Tewaskan Pengendara di Chengdu, Sistem Evakuasi Jadi Sorotan

Pembaruan Perangkat Lunak dan Kasus Serupa

Insiden ini terjadi tidak lama setelah Xiaomi merilis pembaruan over-the-air (OTA) musim dingin untuk Hyper OS versi 1.11.0 pada 26 November 2025. Pembaruan tersebut ditujukan untuk seluruh pemilik SU7 dan mencakup optimasi berbagai fungsi parkir, termasuk bantuan parkir, parkir jarak jauh, dan penentuan posisi parkir.

Xiaomi mengklaim pembaruan ini bertujuan meningkatkan kinerja fitur parkir. Namun, kasus ini menyoroti bahwa teknologi asistif masih memiliki batasan yang signifikan dalam kondisi dunia nyata.

Sebelumnya, insiden serupa juga dilaporkan di Hangzhou. Seorang pengguna SU7 Max melaporkan kendaraannya yang sedang dalam mode valet parking meluncur menuruni lereng dan berhenti di batu pondasi sebuah paviliun. Mobil tersebut harus ditarik keluar dengan perkiraan biaya perbaikan mencapai 6.000 yuan (sekitar 850 USD).

Staf layanan purna jual Xiaomi saat itu menyatakan bahwa insiden tersebut berkaitan dengan penyimpangan prosedur yang direkomendasikan dan adanya blind spot visual.

Perhatian Industri Otomotif

Keluhan mengenai performa parkir otomatis yang tidak konsisten juga pernah disampaikan oleh pemilik SU7 lainnya. Beberapa laporan menyebutkan kesulitan dalam menjaga posisi di ruang sempit atau gangguan tiba-tiba pada rutinitas valet.

Xiaomi sebelumnya telah merespons kasus-kasus serupa dengan jaminan perbaikan ditanggung sepenuhnya serta merilis pembaruan perangkat lunak untuk mengatasi akar permasalahan.

Insiden terbaru ini kembali menegaskan bahwa fitur parkir otomatis, meskipun inovatif, masih merupakan teknologi asistif. Keterbatasannya terutama terlihat di lingkungan yang tidak standar. Para pengamat industri menekankan pentingnya pengawasan pengemudi yang konstan hingga tingkat otomatisasi yang lebih tinggi dapat divalidasi secara aman di berbagai skenario parkir dunia nyata.

Iklan
Iklan