Wajib Tahu! 6 Motor Listrik Yamaha Terbaru, Mulai Skuter Kompak hingga Aerox‑E Sporty
Komitmen Yamaha terhadap mobilitas ramah lingkungan semakin nyata dengan hadirnya deretan motor listrik inovatif yang siap meramaikan berbagai pasar global. Raksasa otomotif Jepang ini memperkenalkan lima model terbaru, mulai dari skuter perkotaan hingga kendaraan berperforma tinggi, menegaskan visinya untuk masa depan transportasi tanpa emisi.
Inovasi terbaru Yamaha ini dibekali teknologi canggih, baterai berdaya tahan optimal, serta kemampuan jelajah hingga 110 kilometer. Deretan kendaraan listrik ini menjadi opsi menarik bagi konsumen yang mencari solusi transportasi praktis, efisien, dan ramah lingkungan.
Yamaha E01

Dari jajaran motor listrik Yamaha, E01 menjadi primadona yang paling menarik perhatian. Skuter ini menonjol berkat desain futuristik serta kapasitas baterainya yang menjanjikan perjalanan lebih dari 100 kilometer dalam sekali pengisian penuh. Dirancang sebagai solusi ideal untuk mobilitas perkotaan, E01 tetap mempertahankan kesan ramping dan praktis untuk penggunaan sehari-hari.
E01 dibekali baterai lithium-ion berkapasitas 4,9 kWh, memungkinkan pengendara menempuh jarak sekitar 104 kilometer. Dengan kecepatan puncak mencapai 100 km/jam, skuter ini sangat kompetitif untuk penggunaan dalam kota maupun perjalanan menengah. Performa E01 didukung torsi maksimum 30,2 Nm dan daya puncak 8,1 kW, menjamin akselerasi yang halus namun responsif. Pengisian daya baterai membutuhkan sekitar lima jam menggunakan listrik rumah tangga standar.
Meskipun demikian, E01 belum tersedia secara massal di banyak negara. Di Jepang, model ini ditawarkan melalui program sewa terbatas dengan biaya bulanan sekitar ¥20.000. Sementara di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Taiwan, E01 masih dalam tahap uji coba pasar.
Yamaha EC-05

Yamaha EC-05 menjadi bukti kolaborasi strategis antara Yamaha dan Gogoro, diluncurkan resmi di Taiwan pada tahun 2019. Model ini merupakan kendaraan listrik kelima Yamaha, menandai langkah signifikan dalam strategi jangka panjang perusahaan di segmen EV. EC-05 dibangun di atas platform Gogoro, namun tetap mempertahankan identitas desain khas Yamaha.
Keunggulan utama skuter ini terletak pada sistem penukaran baterai melalui jaringan stasiun Gogoro. Pengguna dapat dengan mudah mengganti baterai kosong dengan yang terisi penuh, tanpa perlu menunggu proses pengisian ulang. Saat peluncuran, harga resminya di Taiwan sekitar NT$99.800, dengan target penjualan awal 20.000 unit dalam setahun pertama.
Secara teknis, EC-05 ditenagai motor listrik bertenaga sekitar 10 hp pada 3.000 rpm, menghasilkan torsi sekitar 26 Nm. Skuter ini mampu mencapai kecepatan maksimal sekitar 90 km/jam dan berakselerasi dari 0 ke 50 km/jam dalam 3,9 detik. Fitur modern seperti sistem kunci keyless, panel instrumen digital, lampu LED, rem cakram depan-belakang, dan bagasi luas turut melengkapi kenyamanan pengguna.
Saat ini, distribusinya hanya terbatas di Taiwan, sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur swap battery di pasar lain.
Yamaha EC-03

Sebagai salah satu pionir, Yamaha EC-03 pertama kali diperkenalkan di Jepang pada tahun 2010 sebagai skuter listrik komuter. Model ini dirancang khusus sebagai kendaraan kecil, ringan, dan praktis, ideal untuk perjalanan jarak pendek di perkotaan. EC-03 mengandalkan baterai lithium-ion 50V dan unit motor elektrik in-hub yang disebut Yamaha Integrated Power Unit (YIPU).
Sistem YIPU ini secara cerdas mengintegrasikan motor listrik brushless DC, kontroler ringkas, transmisi planet, dan rem tromol di dalam ruang roda belakang, memastikan tenaga yang berkelanjutan meski dalam ukuran minimalis. Dalam kondisi optimal, EC-03 mampu menempuh jarak sekitar 43 km dengan sekali pengisian penuh. Pengisian dayanya pun mudah, cukup menggunakan stopkontak rumah biasa selama 6 hingga 7 jam.
Dengan bobot hanya sekitar 56 kg, EC-03 jauh lebih ringan dibandingkan banyak skuter bensin 50cc. Motor ini menghasilkan output maksimum sekitar 1,4 kW dan torsi puncak 9,6 Nm, cukup memadai untuk kebutuhan mobilitas harian di perkotaan.
EC-03 dikenal sebagai produk eksperimental awal Yamaha yang membuka jalan bagi model-model listrik berikutnya.
Yamaha E02

Pada Tokyo Motor Show 2019, Yamaha memperkenalkan E02 sebagai model konsep skuter listrik kompak. Dirancang setara dengan skuter 50 cc, E02 ditujukan untuk memfasilitasi mobilitas harian di perkotaan. Keunggulannya terletak pada motor listrik bertenaga baterai lithium-ion yang dapat dilepas atau ditukar, memberikan fleksibilitas dalam pengisian ulang.
Ukuran E02 yang ringkas dan bobotnya yang ringan sangat memudahkan manuver di tengah kepadatan lalu lintas kota. Skuter ini menawarkan output setara skuter 50 cc dengan kecepatan maksimum sekitar 90 km/jam. Fitur baterai removable menjadi daya tarik utama untuk mendukung gaya hidup urban.
Hingga saat ini, Yamaha E02 masih berstatus konsep atau prototype dan belum tersedia secara luas di pasar global, termasuk Indonesia.
Yamaha Neo

Yamaha Neo adalah skuter listrik kompak yang ditujukan untuk mobilitas harian di kota. Skuter ini menggunakan motor listrik dengan baterai lithium‑ion yang bisa dilepas, sehingga pengisian ulang dapat dilakukan di rumah atau di lokasi lain tanpa harus bergantung pada stasiun charging khusus. Neo dirancang ringan, praktis, dan hemat energi, cocok untuk pengguna perkotaan yang mencari kendaraan ramah lingkungan.
Motor Neo memiliki output sekitar 2,3 kW dan torsi sekitar 138 Nm, dengan jangkauan hingga 72 km per pengisian penuh. Bobot total sekitar 98 kg, dengan dimensi kompak: panjang 1.875 mm, lebar 695 mm, tinggi 1.120 mm, serta ground clearance 148 mm. Fitur modern meliputi panel digital, lampu LED, smart key, serta mode berkendara Eco dan Standard.
Neo diluncurkan di Eropa pada awal 2022 dan kemudian hadir di Vietnam. Di Indonesia, Neo sempat dipamerkan di IIMS 2023, namun hingga kini belum dijual resmi karena pertimbangan pasar dan kesiapan infrastruktur.
Yamaha Aerox-E

Pada November 2025, Yamaha memperkenalkan Aerox-E di India sebagai varian listrik dari Aerox 155 yang populer. Skutik ini ditenagai motor listrik dengan output puncak sekitar 9,4–9,5 kW dan torsi maksimum 48 Nm. Aerox-E mengusung sistem baterai ganda berkapasitas total 3 kWh, memungkinkan jangkauan sekitar 106 km dalam sekali pengisian penuh. Fleksibilitas pengisian daya juga didukung oleh baterai yang dapat dilepas.
Fitur-fitur modern melengkapi Yamaha Aerox-E, termasuk panel instrumen TFT 5 inci dengan konektivitas Bluetooth, navigasi turn-by-turn, smart key, serta tiga mode berkendara (Eco, Standard, Power). Tersedia pula mode “Boost” untuk akselerasi ekstra. Sistem pengereman menggunakan rem cakram depan dan belakang yang dilengkapi ABS. Dengan bobot sekitar 139 kg, Aerox-E lebih berat dibandingkan versi bensinnya, karena penambahan baterai dan komponen EV.
Peluncuran Aerox-E saat ini ditargetkan untuk pasar India, dengan harga resmi yang akan diumumkan pada kuartal pertama tahun 2026. Kehadiran model ini memperkuat komitmen Yamaha terhadap elektrifikasi kendaraan roda dua, sekaligus menawarkan alternatif skutik sporty tanpa emisi fosil.
Kehadiran Yamaha E01, E02, EC-03, EC-05, dan Aerox-E secara tegas menunjukkan komitmen Yamaha dalam menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan yang inovatif, praktis, dan relevan dengan kebutuhan urban. Setiap model, mulai dari skuter kompak hingga skutik sporty, menawarkan keunggulan unik, seperti jarak tempuh yang memadai, teknologi baterai canggih, serta desain futuristik dan ergonomis.
Meskipun beberapa model masih dalam tahap uji coba atau terbatas pada pasar tertentu, langkah strategis Yamaha ini menjadi sinyal kuat bahwa masa depan kendaraan listrik semakin dekat. Baik untuk komuter harian maupun pengendara yang mencari performa tinggi, pilihan untuk beralih ke kendaraan listrik kini semakin beragam, sekaligus mendukung upaya global dalam mengurangi emisi karbon.